Jumat, 19 September 2025

Tanggapan Sekjen LDP Mengenai Indonesia Sebagai Perantara Jepang - Korea

Sebagai Sekjen LDP apakah mungkin terpikirkan untuk menggunakan Indonesia sebagai perantara antara Jepang dengan Korea?

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Sekjen Partai Liberal (LDP) Toshihiro Nikai (78) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Masalah Jepang dengan Korea baik Korea Utara (Korut) maupun Korea Selatan (Korsel) tidaklah kecil.

Dengan Korut, Jepang geram sekali dengan peluncuran rudal dan uji coba nuklirnya, serta tak kalah penting adalah masalah penculikan warga Jepang oleh agen mata-mata Korut dan banyak yang belum kembali ke Jepang.

Sementara pengembalian enam warga Jepang lewat Jakarta tanggal 9 Juli 2004 merupakan satu peran yang cukup tinggi dari  Indonesia menengahi permasalahan Jepang dan Korut.

Sedangkan permasalahan Jepang dengan Korsel saat ini mengenai tidak diakuinya oleh Pemerintah Korsel saat ini, mengenai kesepakatan Jugun Ianfu (perempuan tentara Jepang jaman perang dunia kedua) ditandatangani kedua kepala negara   secara resmi     tahun lalu.

PM Jepang secara tegas menyatakan "Repot ya kalau kesepakatan dua negara yang telah ada kemudian dibatalkan begitu saja, diplomasi akan kacau nantinya," ungkap Shinzo Abe minggu lalu.

 Lalu apakah Indonesia bisa berperan "mendamaikan" kedua negara, baik Jepang dengan Korut atau Jepang dengan Korsel dalam permasalahan tersebut di masa mendatang?

Tribunnews.com menanyakan hal tersebut kepada Sekjen partai liberal (LDP) Toshihiro Nikai Rabu ini (17/1/2018) di kantornya di Nagatacho.

Sebagai Sekjen LDP apakah mungkin terpikirkan untuk menggunakan Indonesia sebagai perantara antara Jepang dengan Korea?

"Apa mungkin Indonesia menjadi penengah antara kedua negara?" Nikai balas bertanya kepada Tribunnews.com

Diakuinya, Jepang mungkin masih pikir-pikir mengenai hal tersebut, penggunaan pihak ketiga sebagai penengah antara Jepang dengan Korut khususnya mengenai penculikan warganya oleh Korut yang belum beres-beres hingga kini permasalahannya.

"Apabila Indonesia memang mau jadi penengah antara kedua negara ya kita akan pertimbangkan lebih lanjut. karena banyak hal yang harus dilihat sana-sini dalam hal tersebut, terkait hubungan kedua negara," paparnya.

Nikai sudah seringkali pergi-pulang ke Indonesia sedikitnya 7 kali dalam 20 tahun terakhir ini dan diakuinya sangat senang dengan Indonesia yang memiliki rasa keakraban dan persahabatan dengan tinggi sebagai bangsa yang besar, ungkapnya.

Oleh karena itu kunjungannya ke Indonesia, berangkat mulai besok pagi naik pesawat ANA ke Jakarta berharap dapat menciptakan hubungan yang jauh lebih baik lagi antara kedua negara (Indonesia dan Jepang) di masa depan.

Sekjen LDP Jepang Nikai (78) kelahiran Wakayama dan lulusan Universitas Chuo jurusan hukum itu, mulai besok (18/1/2018) mengunjungi Jakarta untuk mengikuti peringatan 60 tahun Indonesia-Jepang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan