Sabtu, 6 September 2025

Setelah Perangi Narkoba, Duterte Incar Obat Palsu

Mereka mengancam keamanan bangsa dengan membahayakan kesehatan rakyat Filipina

Editor: Johnson Simanjuntak
TED ALJIBE / AFP
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte membuka poros baru dalam perangnya melawan narkoba, dengan mengincar obat-obatan palsu untuk mencegah penyebaran parasetamol palsu di pasar gelap, mengutip pernyataan pengacaranya pada Rabu (28/3/2018).

Kepala Penasihat Hukum Kepresidenan, Salvador Panelo mengatakan Duterte memerintahkan pihak kepolisian untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab atas peredaran obat-obat palsu tersebut.

"Mereka mengancam keamanan bangsa dengan membahayakan kesehatan rakyat Filipina, disamping mengacaukan sekaligus melemahkan sektor ekonomi negara dengan menghantam industri besar," ujar Panelo.

Menurut Badan Kesehatan Dunia pada Januari, ada satu dari setiap 10 barang kesehatan yang dipalsukan beredar di negara berpenghasilan menengah dan rendah. Tidak main-main, penghasilan yang diraup dari oknum pengedar obat palsu ini dari industri obat dunia sekitar 10 persen dari $300 miliar dolar AS.

"Obat kualitas rendah juga dapat berkontribusi dalam kekebalan terhadap antibiotik dan memberi ancaman terhadap obat penyelamat hidup," kata Panelo.

Dalam perang melawan narkoba dan kelompok bersenjata ilegal, sekitar 4000 orang Filipina telah tewas, dan polisi menyatakan mereka yang tewas adalah pengedar yang melakukan perlawanan.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan