Pangeran Saudi Mengatakan Israel Memiliki 'hak' Atas Tanahnya
Kedua negara melihat Iran sebagai ancaman luar terbesar mereka dan Amerika Serikat sebagai sekutu mereka.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salam mengatakan Israel memiliki 'hak' atas tanahnya.
Meski Arab Saudi dan Israel masih belum memiliki hubungan diplomatik formal, tetapi di belakang layar, perbaikan dalam hubungan mereka telah dipercepat dalam beberapa tahun terakhir.
Kedua negara melihat Iran sebagai ancaman luar terbesar mereka dan Amerika Serikat sebagai sekutu mereka.
Konflik Israel dengan palestina telah lama terbukti menjadi penghalang menuju penyesuaian penuh, namun Riyadh masih mendukung klaim mereka atas kedaulatan.
Saat ditanyakan perihal "orang yahudi memiliki hak untuk negara bangsa di setidaknya bagian dari tanah leluhur mereka?"
"Saya percaya bahwa setiap orang, di mana saja, memiliki hak untuk hidup di negara mereka yang damai," kata sang pangeran, dilansir dari AFP, Selasa (3/4/2018).
"Saya percaya orang Palestina dan Israel memiliki hak untuk memiliki tanah mereka sendiri," ujarnya.
"Tetapi kita harus memiliki perjanjian damai untuk menjamin stabilitas bagi semua orang dan memiliki hubungan normal," katanya.
Sejak 2002, Arab Saudi telah menjadi sponsor utama Inisiatif Perdamaian Arab, yang membayangkan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
ia mengatakan tidak keberatan terhadap warga Israel yang hidup berdampingan dengan Palestina, selama situs suci Muslim utama di Yerusalem dan kompleks masjid Al-Aqsha dilindungi.
"Kami memiliki keprihatinan agama tentang nasib masjid suci di Yerusalem dan tentang hak-hak rakyat Palestina. Ini yang kami punya. Kami tidak punya keberatan terhadap orang lain." katanya.