Cerita Mantan Bos Yakuza yang Tobat, Mulai Potong Jari Sampai Ancaman Bunuh
Soal kebiasaan potong jari, juga ada betul di dunia Yakuza. Sugawara memotong jari kelingkingnya sendiri.
Penulis:
Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM - Kita mungkin lebih banyak mengenal Yakuza di film-film.
Kelompok ini identik dengan kejahatan dan kriminalitas.
Tapi benarkah seperti itu gambarannya?
Sugawara Ushio, mantan anggota Yakuza, menjadi bintang tamu dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV.
Bergabung ke Yakuza selama 20 tahun, Sugawara membeberkan semua masa kelamnya.
Sugawara mengatakan, tak semua kesan yang ada di film-film soal Yakuza, benar adanya.
Ia mengatakan, banyak hal yang terlalu dilebih-lebihkan.
Tapi, ia tak memungkiri, pembunuhan dan penyiksaan di kelompok Yakuza, memang nyata adanya.
Pada 1995, Sugawara memutuskan bergabung ke Yakuza setelah bisnisnya terpuruk.
Setelah depresi dan kecewa, ia mengambil jalan pintas, bergabung ke Yakuza untuk menyelamatkan hidupnya.
Menurut Sugawara, di film-film, Yakuza adalah geng kriminalitas.
Padahal, Yakuza lebih tepat disebut sebagai kelompok para pebisnis.
Yang membedakan, mereka pilih berbisnis di jalur ilegal.
Meski tak seseram di film-film, Sugawara mengatakan, kekerasan memang ada di kelompok ini.
"Tentu saja, ancaman pembunuhan pernah saya terima," kata Sugawara.