Jumat, 3 Oktober 2025

Donald Trump Mencoba Menghilangkan Rasa Khawatirnya Jelang KTT Bersama Putin

"Kau tahu apa? Putin baik-baik saja, dia baik-baik saja, kita baik-baik saja, dan saya benar-benar siap karena saya sudah mempersiapkan semua ini,"

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
bbc.co.uk
Donald Trump 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan kekhawatirannya terkait niat Presiden Rusia Vladimir Putin saat dirinya bersiap bertemu dengan mitranya dalam KTT yang akan digelar di Finlandia akhir bulan ini.

Pernyataan itu ia sampaikan, Kamis (5/7/2018).

Saat menyampaikan orasinya dalam unjuk rasa 'bergaya kampanye' di Montana, Trump menyerang para kritikus yang telah mempertanyakan kesiapannya untuk KTT pada 16 Juli 2018.

Baca: Anies Berikan Topi Kepada Seorang Delegasi Dari Afrika Dalam Pertemuan Dai

Dilansir dari laman The Hill, Jumat (6/7/2018), sejumlah kritikus menjadikan pengalaman Putin di masa lalu sebagai pejabat intelijen yang memiliki peringkat teratas dan berhasil.

"Kau tahu apa? Putin baik-baik saja, dia baik-baik saja, kita baik-baik saja, dan saya benar-benar siap karena saya sudah mempersiapkan semua ini," kata Trump.

Perlu diketahui, Putin memiliki rekam jejak dalam dunia intelijen.

Baca: Mantan PM Malaysia Najib Razak ditangkap, mengapa tak pakai baju oranye?

Ia pernah bertugas selama bertahun-tahun di KGB, sebuah badan intelijen Soviet yang kini sudah tidak berfungsi, sebelum akhirnya ia didapuk menjadi Direktur pengganti di FSB.

Trump telah lama bersikeras bahwa ia ingin meningkatkan hubungan antara AS dengan Rusia.

Sebuah keinginan yang selama ini dipersulit oleh tekad komunitas intelijen AS yang menyatakan Rusia berusaha ikut campur dalam pemilihan presiden AS pada 2016 lalu.

Baca: Anwar Ibrahim Sebut Malaysia di Bawah Pimpinan Najib Sangatlah Korup

Trump pada Kamis kemarin menolak kritikan yang ditujukan kepadanya.

Ia telah menyatakan perhatiannya atas ambisinya untuk membentuk ikatan dengan para pemimpin otoriter seperti Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Ia mengatakan bahwa 'bergaul' dengan negara-negara semacam itu merupakan hal yang baik.

"Bergaul dengan Rusia dan Tiongkok serta negara lain adalah hal yang baik, bukan hal yang buruk, ini hal yang baik," jelas Trump.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved