Snowboarder Cantik Asal Jepang Mengaku Pernah Diperkosa saat Berusia 17 Tahun
Snowboarder wanita cantik asal Jepang, Mero Imai (30) pernah jadi juara pertama kejuaraan nasional snowboarding Jepang ke-35.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Snowboarder wanita cantik asal Jepang, Mero Imai (30) pernah jadi juara pertama kejuaraan nasional snowboarding Jepang ke-35. Namun dia tidak lolos seleksi untuk Olimpiade musim dingin Italia tahun 2006 dan sempat menjadi PSK.
"Saya diperkosa saat masih kecil berusia 17 tahun saat itu, sehingga rasanya hidup ini berantakan sejak itu," kata Mero Imai belum lama ini.
Kini Imai bahkan menjadi seorang bintang film dewasa yang mengakui pula sempat berusaha bunuh diri dan mencari perawatan psikiatri untuk menyembuhkan trauma masa lalu yang bermasalah.
Tapi kemenangannya kembali ke papan luncur salju (snowboarding), membuatnya bangkit kembali.
Baca: Fahri Hamzah Khawatir Jika Zohri Ditawari Jadi PNS
Imai mengakui program pelatihan intensif ayahnya yang dimulai ketika dia baru berusia 6 tahun, dan meningkat serta jatuh bangun membuatnya menjadi stres.
Belakangan Imai sempat membintangi dua produksi video dewasa (AV) untuk label populer Muteki.
Imai berpisah dengan ayahnya pada 2002 dan memasuki pusat kesejahteraan anak. Dia mengatakan akhirnya menjadi depresi dan sempat dirawat di rumah sakit jiwa.
Meskipun cobaan dan kesengsaraan, Imai mencetak sejumlah prestasi, termasuk kemenangan di FIS Snowboard World Cup 2004-05.
Tapi dia kalah selama kualifikasi dalam mewakili Jepang di Olimpiade Musim Dingin 2006 di Italia.
Setelah dipuji sebagai anak ajaib, Imai mengatakan dia sempat merasa hancur setelah reaksi publik, yang mengklaim dia "membuang-buang uang pembayar pajak" dan "memalukan Jepang."
Akhirnya tidak bisa keluar, Imai menjadi hikikomori, atau seorang pertapa, selama enam bulan sampai dia memutuskan untuk "menjadi gadis normal" dengan pindah ke Osaka.
Baca: Adriani Memilih Jalani Perawatan di Rumah Sakit Setelah Satu Per Satu Temannya Meregang Nyawa
Di Osaka, Imai bekerja sebagai hostes bar dan bermain di klub hosto dengan menghabiskan 5 juta yen.
Imai kemudian berpaling untuk bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) setelah uang sponsorship yang dia tabung dari hari-hari snowboardingnya telah habis.
"Saya ingin memberikan uang ucapan selamat di pernikahan teman saya, jadi saya bekerja selama tiga hari di sebuah panti seks," kata Imai.