Keranjang Jerami Tradisional Jepang Semula Buat Bayi Kini Dipakai untuk Kucing
Keranjang tradisional Jepang Neko Chigura atau Neko Tsugura yang sudah ada sejak Zaman Edo dimaksudkan untuk bayi, kini banyak dipakai untuk kucing.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Keranjang tradisional Jepang Neko Chigura atau Neko Tsugura yang sudah ada sejak Zaman Edo (1603-1868), dimaksudkan untuk bayi, kini banyak dipakai untuk kucing kesayangan orang Jepang atau binatang kesayangannya.
Mengapa? Karena jumlah penduduk di Jepang kini sudah semakin berkurang. Bahkan yang sudah menikah pun enggan punya anak.
"Keranjang tardisional rajutan jerami ini dari Perfektur Niigata dan Perfektur Nagano dan kini sudah langka pembuatnya. Kalau pun ada yang buat, calon pembeli sudah harus antre sekitar 3 bulan untuk dibuatkan karena barang pekerjaan tangan yang dilakukan kebanyakan juga oleh orang tua, bukan anak muda lagi," kata Sakurazawa, seorang warga Niigata kepada Tribunnews.com, Jumat (20/7/2018).
Di Niigata kebanyakan dibuat di Desa Sekigawa dan Desa Akiyama serta Kota Tsunan.
Kalau di Nagano di Desa Eikimura. Di Niigata ada pula di Kota Nagaoka dan di daerah Oguni serta daerah Yamakoshi serta Izumozaki cho.
Kalau dulu untuk bayi dibuat karena orangtua bekerja dan bayi dimasukkan ke dalam keranjang itu, lalu di bawah keranjang diberikan kayu panjang bulat sebagai roda agar bisa didorong sehingga bayi bisa terasa seperti di ayun-ayun.
Tentu saja rajutan jerami dengan bagian atas terbuka.
Kalau sekarang Neko Chigura juga ada yang terbuka tetapi banyak yang tertutup sehingga kucing merasa sebagai tempat tidurnya dan terasa nyaman serta aman terlindungi.
Chigura ini kemudian mulai populer di Zaman Taisho antara 30 Juli 1912 sampai dengan 25 Desember 1926.
Modelnya beraneka ragam tapi ada tiga ukuran S, M dan L dengan harga jual saat ini antara 30.000 yen (L), 20.000 yen (M) dan 15.000 yen untuk ukuran paling kecil bagi anak kucing.
Pembelian barang ini juga bisa dilakukan lewat jualan online internet Jepang.
Namun pembeli biasanya harus menunggu sekitar 3 bulan karena jumlah stok sangat terbatas dan dikerjakan tangan (hand-made) oleh kalangan lansia umumnya di Jepang.