Nihondai Jepang Berulah Lagi, Kali Ini Terlibat Kasus Pelecehan Kekuasaan
Universitas Nihon (Nihondai) Jepang kembali terlibat kasus, kali ini kasus pelecehan kekuasaan di klub cheerleaders-nya.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Universitas Nihon (Nihondai) Jepang kembali terlibat kasus, kali ini kasus pelecehan kekuasaan di klub cheerleaders-nya.
Padahal 3 bulan sebelumnya tepatnya tanggal 7 Mei, terjadi kekerasan di Universitas Nihon (Nihondai) di mana pemain American Football (amefutto) Nihondai sengaja menghantam dengan keras pemain lawan dari Universitas Kwansei.
Akibatnya korban mengalami cedera dan buntutnya Nihondai dilarang ikut turnamen amefutto musim panas 2018.
"Direktur Cheerleaders Miyuki Ohno memang telah dipecat pihak universitas akibat pelecehan kekuasaan (pawahara) yang dilakukannya bulan Januari Februari 2018. Namun tidak ada permintaan maaf tertulis hingga kini dari pihak universitas mengenai hal tersebut," kata ibu dan pengacara korban, murid Nihondai yang putrinya ikut dalam klub Cheerleaders Nihondai.
Baca: Mahfud MD Kaget Tak Jadi Cawapres Jokowi, Sempat Menunggu di Restoran Sebelum Akhirnya Pulang
Kejadiannya dimulai tanggal 22 Januari 2018 di mana Ohno melakukan pawahara kepada korban. Tanggal 1 Februari Ohno dapat peringatan dari pihak universitas.
Namun tanggal 5 Februari Ohno menekan lagi menggunakan kekuasaannya untuk melakukan penekanan psikis dengan keras menekankan bahwa sekolah malu kalau mahasiswanya cengeng.
Tanggal 6 Februari latihan fisik dengan sangat keras sehingga semua anggota kecapaian dan menyalahkan korban.
Member lain menganggap gara-gara korban "ribut" dengan Ohno, sang direktur cheerleaders, semua jadi kena getahnya.
Akhirnya korban jadi stres berat bahkan hampir hendak bunuh diri akibat tekanan psikis dari sekelilingnya termasuk pawahara sang direktur tersebut.
Tanggal 15 Februari ibunya melaporkan hal itu ke Dewan Fisik dan Kesehatan Nihondai. Minta maaf secara oral tetapi tak ada permintaan maaf secara tertulis.
Baca: Bawaslu: Pencalonan Capres Cawapres Hasil Mahar Politik Bisa Dibatalkan
Demikian pula melaporkan ke Divisi Hak Asasi Manusia Nihondai juga menghadapi hal serupa.
Konsultasi mengenai hak asasi manusia tidak berjalan baik. Bahkan disampaikan Ohno bahwa anak ibu tersebut terlalu manja dan hanya akting pura-pura susah nafas saja saat berlatih serta alasan lain yang menjatuhkan sang ibu.
Cheer lears Nihondai di masa lalu cukup tinggi peringkatnya di Jepang.
Dibentuk tahun 2002 dan dalam 10 tahun terakhir sempat mencapai 4 terbaik sebagai tim cheerleaders di Jepang.
Namun tahun 2017 lalu langsung jatuh menjadi peringkat ke-15 se-Jepang.