Dewi Soekarno Ternyata Tidak Mau Suaminya Naik Kembali Jadi Presiden Indonesia
"Apakah Soekarno disakiti disiksa semacam itu setelah dijatuhkan?" tanya seorang wartawan asing wanita.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dalam suatu wawancara dengan wartawan asing di Jepang setelah melahirkan Karina di Tokyo tanggal 11 Maret 1967 terungkap bahwa Dewi tidak mau Presiden Soekarno naik kembali menjadi Presiden Indonesia.
"Saya sudah cukup sedih sudah susah hidupnya dengan keadaan sekarang, saya tak mau suami saya naik kembali menjadi Presiden Indonesia," papar Dewi kepada wartawan asing tahun 1967 dari liputan film wawancara tersebut yang diperoleh Tribunnews.com baru-baru ini.
Dewi mengatakan Presiden Soekarno telah dijatuhkan di Indonesia.
"Apakah Soekarno disakiti disiksa semacam itu setelah dijatuhkan?" tanya seorang wartawan asing wanita.
Dewi pun menjawab "Saya rasa tidak dan saya berdoa semoga tidak terjadi apa-apa dengan suami saya itu," tekannya.
Lalu seorang wartawan asing lelaki bertanya, "Apakah kamu mau Soekarno jadi Presiden Indonesia lagi?"
Dewi pun menjawab, "Saya rasa tidaklah, saya tidak mau dia jadi Presiden lagi, Hidup saya sudah cukup berat saat ini."
Saat itu Dewi sempat mengungsi ke Jepang dan Paris Perancis tahun 1969 selama enam bulan, menyelamatkan diri setelah muncul gerakan G30S PKI di Indonesia serta unjuk rasa, salah satunya meminta Dewi ke luar dari Indonesia.
Dewi pun sempat dilarang masuk ke Indonesia tetapi dia memaksakan masuk Indonesia tahun 1970 dan dibantu dijemput oleh Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri (anak Fatmawati, isteri ketiga Presiden Soekarno setelah Siti Oetari, dan Inggit Garnasih) di bandara Kemayoran Jakarta.