Minggu, 17 Agustus 2025

Di Jepang Mahfud MD Tidak Menanggapi Hoax Tentang Keimanan Karena Dianggap Sampah

Mahfud menjelaskan bahwa meme yang beredar mengenai dirinya ditanggapinya, "Yang tak hadir Reuni 212 itu lebih beriman adalah hoax yang nyata alias

Editor: Johnson Simanjuntak
Ist
Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U.(61)sebelum berangkat kembali ke Indonesia saat di bandara Narita Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Masih ada catatan yang tercecer dari kunjungan  Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U.(61) ke Jepang yang berakhir awal pekan ini.

Saat memberi kuliah umum tentang "Merawat NKRI" di Tokyo Institute of Technology, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut ditanya oleh seorang mahasiswa tentang meme yang beredar di medsos yang mengutip dirinya bahwa yang tak hadir di Reuni 212 lebih beriman daripada yang hadir.

 Hal itu ditanyakan lagi di Hamamatsu, Shikuoza ketika dia berceramah tentang "Pemilu Ceria dan Anti Hoax" oleh beberapa peserta.

Mahfud menjelaskan bahwa meme yang beredar mengenai dirinya ditanggapinya, "Yang tak hadir Reuni 212 itu lebih beriman adalah hoax yang nyata alias meme sampah."

Jadi, tambahnya lagi, "Saya tak menanggapi sampah melalui medsos sebab saya tak ngurusi sampah medsos. Saya jelaskan pada Anda saja sekarang," tekan  Mahfud.

 Mahfud pun menjelaskan duduk persoalannya.

Pada tanggal 2 Desember 2018 sore ada yang bertanya melalui Twitter, apakah dirinya hadir pada Reuni alumni 212.

 Mahfud menjawab bahwa dirinya tidak hadir karena bukan alumni 212. Karena dirinya bukan alumni maka tidak diundang.

 Kemudian ada twit dgn akun Sukman nimbrung, katanya, mereka datang ke Reuni 212 bukan karena undangan tapi karena keimanan.

 Atas cuitan Sukman itu Mahfud menjawab bahwa keimanan seseorang tidak bisa diukur dari hadir atau tidak hadir ke Reuni 212.

 "Yang tidak hadir tentu ada yang lebih beriman daripada sebagian yang hadir, begitu juga sebaliknya sehingga hadir atau tidak hadir tak usah dikaitkan dengan keimanan. Hadir itu bagian dari demokrasi yang tak bisa dihalangi atau diwajibkan. Jadi jangan dibilang bahwa tang tak hadir itu tidak beriman."

Atas jawaban Mahfud itu kemudian ada yang membuat meme sampah dengan menyertakan foto atau kalimat yang menipu : "Mahfud MD: Yang tidak hadir Reuni 212 lebih beriman daripada yang hadir, Bagaimana cara mengukur iman", dan sebagainya.

Padahal, kata Mahfud, jejak digitalnya jelas, dirinya tak pernah mengatakan seperti itu. Ada juga yang memutilasi kalimat yang mengada-ada.

"Jadi itu semua hoax yang sempurna sehingga saya tak menggubris,"  kata anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan