Minggu, 28 September 2025

Ketika para ilmuwan India tolak teori Einstein dan Newton, dan sebut teknologi sudah ditemukan di zaman Mahabharata

Sejumlah ilmuwan India menyatakan penolakan terhadap berbagai terori sains modern, termasuk teori Einstein dan Newton, dan menyebut bahwa sejumlah

Sejumlah ilmuwan India menyatakan penolakan terhadap berbagai teori sains modern, termasuk teori Einstein dan Newton, dan menyebut bahwa sejumlah penemuan termasuk sel induk, sudah ditemukan di negara itu pada zaman Hindu kuno.

Sejumlah imuwan lain mengecam klaim-klaim yang disampaikan sejumlah akademisi di ajang tahunan, Kongres Sains India itu, dan menyebutnya sebagai irasional.

Mitologi Hindu dan berbagai teori berbasis agama makin menjadi bagian dari agenda Kongres Sains India.

Namun para ahli mengatakan, berbagai pernyataan yang dikemukakan oleh para ilmuwan India pada kongres tahun kali ini luar biasa konyol.

Kongres Sains India ke-106 yang dibuka oleh Perdana Menteri Narendra Modi, berlangsung pekan lalu selama lima hari.

Dalam acara itu, seorang rektor sebuah universitas di India Selatan mengutip teks Hindu kuno sebagai bukti bahwa penelitian sel induk sudah ditemukan di India ribuan tahun yang lalu.

Sementara G Nageshwar Rao, wakil rektor Universitas Andhra, juga mengatakan bahwa Rahwana, raja raksasa dari epos Ramayana, sudah memiliki 24 jenis pesawat dan jaringan jalur pendaratan modern di tempat yang sekarang disebut Sri Lanka.

Ilmuwan lain dari sebuah universitas di selatan negara bagian Tamil Nadu mengatakan kepada peserta konferensi bahwa, teori Isaac Newton dan Albert Einstein salah. Ia mengatakan gelombang gravitasi harus diubah namanya menjadi "Gelombang Narendra Modi".

Dr KJ Krishnan dilaporkan mengatakan Newton gagal 'memahami gaya tolak gravitasi,' sementara teori Einstein menurutnya, 'menyesatkan'.

Para pengamat mengatakan teks-teks kuno itu untuk dibaca dan dinikmati -tidak masuk akal untuk menyatakan bahwa itu semua mewakili sains.

Asosiasi Kongres Ilmiah India menyatakan 'keprihatinan serius' terhadap berbagai pernyataan yang dikemukakan di acara tersebut.

"Kami tidak sepakat pada pandangan mereka dan kami tak ada sangkut-pautnya dengan pernyataan mereka. (Sikap mereka) sangat disayangkan," Premendu P Mathur, sekretaris jenderal Asosiasi Kongres Ilmiah India, mengatakan kepada kantor berita AFP.

"Sangat mencemaskan bahwa ucapan semacam itu muncul dari orang-orang di posisi seperti itu."

Patung Dewa Ganesha
BBC
Dewa Ganesha adalah salah satu dewa Hindu yang paling dihormati.

Dari budaya pseudosains ke arus utama

Analisis Soutik Biswas, wartawan BBC News, Delhi

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan