Makanan Halal Tersedia di 4 Universitas Negeri di Kyushu Jepang dan 3 Universitas Tidak Menyediakan
Dari 7 universitas negeri yang diteliti pihak kementerian dalam negeri, ternyata 4 universitas negeri telah menyediakan makanan halal
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM TOKYO - Kementerian dalam negeri Jepang Kantor Dinas Kyushu menemukan 4 universitas negeri di daerah Kyushu selatan Jepang, menyediakan makanan halal dan 3 universitas negeri tidak menyediakan makanan halal.
"Sudah mulai banyak kini universitas negeri di Jepang yang menyediakan makanan halal karena mulai banyak pelajar muslim masuk ke Jepang saat ini," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu ini (23/1/2019).
Dari 7 universitas negeri yang diteliti pihak kementerian dalam negeri, ternyata 4 universitas negeri telah menyediakan makanan halal di kantinnya khusus bagi pelajar muslim di sana.
Empat universitas itu ada di Universitas Kyushu, Universitas Kumamoto, Universitas Oita dan Universitas Kagoshima yang selalu menyediakan makanan halal di kantin pelajarnya.
Sedangkan tidak ada makanan halal di Universitas Saga, Universitas Nagasaki dan Universitas Miyazaki.
"Sebenarnya ada makanan halal di jual di Universitas Nagasaki seperti bakmi instan halal di kampus Sakamoto sejak tahun 2015. Namun permintaan itu melemah tidak laku dan merugi sehingga hilang makanan halal tersebut saat ini," ungkap sumber itu lagi.
Jadi semua tergantung permintaan, karena kurang dan merugi ya akhirnya tidak dijual lagi.
Di enam universitas negeri memang ada tempat untuk salah (beribadah) namun tidak ada di Nagasaki, kecuali yang ada di kampus Sakamoto saja. Tapi di kantor pusat tidak ada tempat ibadah.
Tampaknya pengelola universitas mulai merasakan adanya keperluan makanan halal dan lokasi ibadah melalui survei yang dilakukan. Hasil survei tidak menemukan kebutuhan tersebut maka tidak disediakan.
Di Universitas Nagasaki sejak Mei 2018 tercatat 576 pelajar internasional antara lain 2 orang dari Indonesia.
Lainnya dari Bangladesh 7 orang lalu Malaysia 6 orang, Mesir 4 orang, Iran 3 orang, yang kesemuanya beragama Islam.
Menurut Pusat Dukungan Pelajar Internasional Nagasaki, total pelajar asing di perfektur Kyushu ada 1566 orang per Mei 2018.
"Kemungkinan akan meningkat terus di masa depan sehingga persiapan menghadapi mereka membuat lingkungan yang bisa digunakan juga kalangan Islam mungkin perlu dipikirkan sejak dini," ungkapnya lagi.