Tako Suberidai Jepang Sangat Populer Sejak 1965 Hingga Kini
Tako suberidai di Adachiku dibuat setelah berlangsungnya Olimpiade, muncul di awal tahun 1965.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM TOKYO - Salah satu obyek paling terkenal di Jepang sejak Olimpiade Tokyo 10 Oktober 1964 berakhir hingga kini adalah Tako Suberidai (perosotan cumi-cumi) sehingga saat ini ada sekitar 200 tako suberidai di Jepang.
"Awal mulanya berasal dari daerah Adachiku Tokyo dengan bentuk flypass-over atau jembatan layang tumpang tindih yang baru dibangun menyambut Olimpiade 1964 tersebut," papar Tanaka seorang karyawan pemda Adachiku kepada Tribunnews.com Kamis ini (24/1/2019).
Tako suberidai di Adachiku dibuat setelah berlangsungnya Olimpiade, muncul di awal tahun 1965.
Setelah perosotan dibuat dengan bentuk seperti flypass-over tersebut, ada komentar masih kurang afdol kurang greget modelnya. Maka akhirnya tahap kedua ditambahkan bagian atasnya bentuk kepala cumi-cumi.
"Jadilah tako suberidai hingga kini menjadi sangat populer sempat mencapai 400 unit di Jepang namun karena sudah lama sekali banyak yang mungkin sudah dihancurkan dan kini mungkin tinggal 200 unit saja, termasuk 11 tako suberidai di daerah Adachiku ini," lanjutnya.
Tako dalam bahasa Jepang artinya cumi-cumi dan Suberidai adalah perosotan.
Pada awalnya warna perosotan itu warna terang seperti abu-abu kekuningan sehingga terang benderang bersih dan indah.
Namun belakangan ini muncul beraneka ragam warna dan yang di Adachiku dicat ulang kini menjadi berwarna merah.
Taman tako suberidai yang pertama ada di Taman Shin Nishi Arat beralamat di 5-17-1 Nishi Arai Adachiku Tokyo.
Perancangnya adalah Maeda Okugai Bijutsu atau Maeda Outdoor Art Co.Ltd. yang bangkrut dan kini berubah nama menjadi Maeda Environmental Art Co, Ltd.
Popularitas Tako Suberidai ini ternyta tidak hanya di Jepang saja. Ternyata perosotan yang sama bahkan dibuat di sebuah taman di tengah kota Copenhagen Denmark sejak Juni 2012 dengan warna hitam dan ikut pula jadi populer di sana.
Mungkin Indonesia mau membuat juga sebagai satu lambang persahabatan kedua negara dengan Jepang?