Sabtu, 13 September 2025

Pemakaman korban penembakan masjid: 'Saya seharusnya berbaring di sampingmu'

Jasad ayah dan anak lelakinya asal Suriah telah dikuburkan dalam pemakaman pertama bagi korban penembakan di dua masjid di Selandia Baru yang

Jasad ayah dan anak lelakinya asal Suriah telah dikuburkan dalam pemakaman pertama bagi korban penembakan di dua masjid di Selandia Baru yang menewaskan 50 orang.

Khaled Mustafa, 44 tahun, dan anaknya Hamza, 16 tahun, tiba di Selandia Baru pada tahun lalu sebagai pengungsi. Mereka ditembak saat salat Jumat di masjid Al-Noor.

Khaled meninggalkan seorang istri dan seorang putra remaja lainnya yang juga terluka dalam serangan itu. Zaid Mustafa menghadiri pemakaman dengan menggunakan kursi roda.

"Saya seharusnya tidak berdiri di depanmu. Saya harus berbaring di sampingmu," kata Zaid, seperti dilaporkan Kantor berita AFP.

Pemakaman pertama
Reuters

Ratusan pelayat berkumpul di komplek kuburan di dekat Linwood Islamic Centre di Kota Christchurch, Rabu (20/03), salah-satu masjid yang menjadi sasaran serangan pada Jumat lalu.

Para relawan ikut terlibat membantu proses pemakaman dan memberikan dukungan moral kepada keluarga korban.

Dalam tradisi Islam menyerukan agar jenazah sesegera mungkin dimakamkan, tetapi proses pemakaman korban tembakan tertunda karena proses identifikasi.

Warga Australia, Brenton Tarrant, 28 tahun, yang menyebut dirinya penganut ideologi supremasi kulit putih, didakwa sebagai pelaku pembunuhan.

Pejabat kota Christchurch mengeluarkan panduan ketat kepada media massa menjelang proses pemakaman dan meminta agar keluarga korban dibiarkan sendirian.

"Jenazah akan dibawa ke lokasi, dibawa ke tenda pribadi yang telah dijadikan sebagai area keluarga," kata juru bicara dewan kota.

"Setelah disalatkan dalam waktu yang pendek, keluarga dan kawan-kawannya akan membawa jenazah ke liang, tempat jenazah akan diletakkan," tambahnya.

Apa perkembangan terbaru?

Kepolisian Selandia Baru pada Rabu menyebutkan identitas enam korban penembakan di masjid Al Noor.

Pimpinan kepolisian sermpat, Komisaris Mike Bush mengatakan 21 mayat telah selesai diidentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga. Pemeriksaan post-mortem terhadap 50 jenazah sudah selesai, kata polisi.

Tetapi beberapa keluarga menyatakan frustrasi dengan proses identifikasi yang beberapa kali tertunda. Mohamed Safi, 23 tahun, yang ayahnya Matiullah Safi meninggal akibat serangan di Masjid Al Noor, mengeluhkan kurangnya informasi.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan