Pengamat: Ganjil Genap di Tol Luar Biasa, Kepadatan Berkurang, Waktu Tempuh Lebih Cepat
Kemacetan lalu lintas di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sudah cukup memprihatinkan. Data pada 2018 menunjukkan seti

Kemacetan lalu lintas di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sudah cukup memprihatinkan. Data pada 2018 menunjukkan setiap harinya terjadi sekitar 49,5 juta pergerakan manusia dan kendaraaan di wilayah Jakarta Raya ini.
Wilayah Jakarta, Bogor, Depok Tangerang dan Bekasi meskipun berbeda dalam wilayah administrasi karena berada dalam tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, dalam kenyataannya sudah menjadi satu-kesatuan secara ekonomi, sehingga saling ketergantungan. Konsekuensinya mobilitas manusia dan barang di wilayah Jabodetabek meningkat secara drastis karena transportasi merupakan urat nadi perekonomian.
Faktanya, kemacetan parah sering terjadi di ruas-ruas jalan tol di lingkup Jabodetabek, padahal seharusnya jalan tol adalah jalan bebas hambatan. Contoh kasus, kemacetan paling parah terjadi di jalan tol Jakarta - Cikampek (Japek) khususnya ruas Bekasi – Jakarta sejak awal 2018.
Kondisi ini disebabkan pengerjaan tiga proyek strategis nasional yang proses pembangunannya dilakukan secara bersamaan di sekitar wilayah ruas tol tersebut. Pertama, pembangunan LRT Bekasi – Cawang, kedua Pembangunan Jalan Tol Jakarta – Cikampek II (Elevated). Dan ketiga Pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung.

Melihat situasi sangat mendesak penanganan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memutuskan mengambil langkah terobosan untuk mengurai kemacetan di Jalan Tol Japek ruas Bekasi – Jakarta. Setelah melalui serangkaian kajian dan uji coba, dilakukan penerapan paket kebijakan yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor. PM 18 tahun 2018 yang berlaku mulai tanggal 12 Maret 2018.
BPTJ bekerja sama dengan stakeholder terkait menerapkan kebijakan ganjil genap di Pintu Tol Bekasi-Barat dan Bekasi-Timur arah Jakarta. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyebutkan implementasi kebijakan ganjil genap ini memberikan hasil yang baik. Hal ini ditandai dengan menurunnya jumlah kepadatan lalu lintas di ruas jalan tol sebesar 36%.
“Dicatat, di sini pada jam-jam tersebut lalu lintas turun 36%. Suatu jumlah yang sangat menggembirakan, dan dengan (penurunan) 36% itu membuat kecepatan kendaraan itu naik 22%. Jadi ini korelasi yang langsung, menurun dan lebih cepat,” kata Menhub, Budi Karya Sumadi.
Kebijakan ini mengatur mobil pribadi (golongan I) dengan plat nomor ganjil hanya bisa mengakses pintu tol tersebut pada tanggal ganjil begitu pula sebaliknya mobil dengan plat nomor genap hanya bisa mengakses pintu tol Bekasi Barat dan Timur hanya pada tanggal genap. Penerapan kebijakan dilakukan setiap Senin-Jumat pukul 06.00 WIB s/d 09.00 WIB kecuali hari libur nasional.
Pada saat yang bersamaan diberlakukan pula kebijakan pengaturan operasional angkutan barang golongan III, IV dan V di Jalan Tol Jakarta – Cikampek (ruas Cawang-Karawang Barat dan Karawang Barat-Cawang). Kebijakan ini berlaku pada jam dan hari yang sama dengan kebijakan Ganjil – Genap di Pintu Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur yaitu setiap Senin – Jumat pukul 06.00 – 09.00 WIB kecuali hari libur nasional.
Selama penerapan peraturan kendaraan bernomor plat ganjil-genap, evaluasi kebijakan ini menunjukkan dampak positif yang cukup siginfikan. Terjadi peningkatan kecepatan rata-rata sebesar 35% dan pengurangan volume kendaraan (V/C ratio) sebesar 57% di Tol Jakarta-Cikampek ruas Bekasi – Jakarta pada waktu (jam dan hari) diberlakukan kebijakan tersebut.
-
Jokowi Sudah Terbitkan Perpres, Saatnya BPTJ dan Pemda Se-Jabodetabek Bangun Peradaban Baru
-
Taruna Tewas Dianiaya Senior, Direktur ATKP Makassar Dinonaktifkan
-
Aturan Ojek Online Bakal Berlaku, Kemenhub Klaim Tak Ada Penolakan dari Driver
-
Kemenhub Minta Lion Air Maksimalkan Sosialisasi Bagasi Berbayar
-
Ada Jembatan Udara, Warga Papua Senang Harga 5 Jenis Bahan Pokok Turun