Minggu, 21 September 2025

Yayasan JAMNA Jepang Beri Beasiswa 5 Mahasiswa UI

Yayasan ini ini didirikan dengan maksud untuk membantu warga Asia dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya

Penulis: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Yayasan Japan Asia Medical Nurse Association (JAMNA) dengan didukung Fourth Valley Concierge Corporation – lembaga konsultasi SDM terkemuka di Jepang, Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) dan Kaikoukai Clinic Senayan menyerahkan Beasiswa JAMNA/TOP CAREER Global Scholarship 2016 kepada 5 mahasiswa UI yang belajar di Fakultas Kedokteran (1), Fakultas Ilmu Keperawatan (2) dan Kesehatan Masyarakat (2).

Beasiswa sejumlah Rp 20.000.000 setahun per mahasiswa ini diserahkan langsung secara simbolis oleh dr. Hirohisha Kawahara, Chairman JAMNA dalam suatu acara di Kampus UI Depok, Rabu (18/5/2016) yang dihadiri oleh Dr. Arman Nefi, SH, MM, Direktur Kemahasiswaan UI dan Heru Santoso Sekjen Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ).

Dr. Hirohisa Kawahara Chairman Yayasan JAMNA yang juga Chairman Kaikoukai Medical Group Japan mengatakan dengan dukungan penuh mitra Indonesia kami Bapak Rachmat Gobel, yang juga Ketua Umum PPIJ, memberikan Beasiswa bagi mahasiswanya yang belajar di bidang perawatan kesehatan”.

Yayasan JAMNA merupakan badan hukum nir-laba didirikan pada 2013 di Nagoya Jepang oleh dr. Hirohisa Kawahara. Yayasan ini ini didirikan dengan maksud untuk membantu warga Asia dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya yang berkaitan dengan ilmu pengobatan medis dan keperawatan.

Pelaksanaannya dilakukan melalui program pertukaran tenaga kesehatan dan untuk mengikuti pelatihan di Jepang dan pemberian Beasiswa kepada Mahasiswa Asia untuk belajar ilmu pengobatan medis dan keperawatan di negaranya masing-masing. Keberadaan JAMNA banyak mendapat dukungan dari perusahaan-perusahaan di Jepang, yang mayoritas bergerak di bidang perawatan kesehatan.

“Kami ingin menularkan standar kesehatan Jepang yang tinggi ke negara-negara di Asia, untuk itu kami rancang program-program bantuan untuk meningkatkan pengetahuan medis dan keperawatan yang pada gilirannya dapat meningkatkan standar kualitas kesehatan masyarakat Asia”, imbuh dr. Kawahara.

Melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi (Economic Partnership Agreements/EPA) antara Pemerintah Indonesia dan Jepang yang telah dimulai sejak 2008, Indonesia banyak mengirimkan perawat ke Jepang. Namun tidak sedikit dari para perawat tersebut yang gagal mengikuti ujian nasional keperawatan Jepang dan terpaksa kembali ke tanah air.

JAMNA membantu perawat-perawat Indonesia eks program EPA yang belum berhasil tersebut, untuk mengikuti kembali ujian nasional keperawatan Jepang, setelah diikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan JAMNA.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan