Pilgub DKI Jakarta
Habib Rizieq Jamin Demo 4 November Aman
Jika para demonstran dihalangi untuk menuju Balai Kota, bukan tidak mungkin akan terjadi perlawanan.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq bersama puluhan pimpinan ormas Islam mendatangi Gedung DPR RI untuk bertemu dengan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.
Dalam pertemuan yang berlangsung secara terbuka itu, Rizieq menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan aksi demonstrasi pada 4 November 2016 mendatang.
Menurut Rizieq, aksi unjuk rasa yang berfokus di Balai Kota, Jakarta Pusat itu akan menuntut agar penegakan hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dapat direalisasikan.
Sebab menurutnya, perkataan Ahok terkait surat Al-Maidah 51 sudah melukai umat Islam.
"Aksi 4 November murni jihad sesuai konstitusional. Aksi itu bukan untuk SARA bukan untuk Anti Cina, tapi murni penegakan hukum," kata Rizieq.
Dalam kesempatan tersebut, Rizieq turut meminta agar aparat penegak hukum tidak menghalangi peserta demonstrasi untuk datang ke Balai Kota.
Jika para demonstran dihalangi untuk menuju Balai Kota, bukan tidak mungkin akan terjadi perlawanan.
"Kami sudah sampaikan ke Kapolda dan Pangdam jangan coba menghadang dan menghalangi kami. Kalau dihadang dan dihalangi bisa terjadi kerusuhan," kata Rizieq.
Polisi Siagakan 8000 Personel
Polda Metro Jaya menyiapkan pola pengamanan aksi massa ormas Islam yang akan mendemo Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Jumat 4 November. Sebanyak 8 ribu personel polisi disiapkan untuk mengawal aksi tersebut.
"Tanggal 4 kita maksimal, ada 8 ribu personel di lapangan. Kemungkinan massa jauh lebih besar dan mudah-mudahan berjalan dengan lancar," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) M Iriawan.
Kapolda mengimbau massa untuk berunjuk rasa dengan tertib dan aman, apalagi aksi demo berlangsung di tengah masa kampanye Pilkada DKI.
"Yang jelas bagi masyarakat yang akan melakukan unjuk rasa, saya mengimbau sama-sama menjaga Ibu Kota karena barometer indonesia," jelas Iriawan.
Ketertiban dan keamanan saat demo di Jakarta akan menjadi tolok ukur daerah lainnya. "Kalau ada apa-apa di Jakarta maka akan menjadi acuan kota-kota lainnya," imbuh Iriawan.
Ia mewanti-wanti massa untuk tidak melakukan aksi anarkis dan tidak terprovoksi untuk melakukan hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan Jakarta.
"Boleh saja menyampaikan pendapat, tapi kan tidak boleh anarkis. Ingat kalau ada orang-orang yang akan melakukan anarkis para pengunjuk rasa jangan terpengaruh," pungkasnya.