Pilgub DKI Jakarta
Sandi Peluk Anies dan Tangis Keduanya pun Pecah
Sandiaga Uno memeluk erat Anies Baswedan dan menitikkan air mata. Wajahnya pun memerah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sandiaga Uno memeluk erat Anies Baswedan dan menitikkan air mata. Wajahnya pun memerah.
Anies yang tak mampu menahan air mata haru menyambut pelukan itu. Keduanya berpelukan dan menangis haru, namun juga tertawa lebar.
Momen mengharukan itu terjadi di pengujung jumpa pers di rumah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017) sore.
Anies dan Sandi berpelukan setelah hasil hitung cepat beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa perolehan suara mereka mengungguli perolehan suara petahana, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saeful Hidayat.
Sebelumnya, dalam jumpa pers yang dihadiri ketua partai pendukung pasangan Anies-Sandi, Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada pasangan nomor urut tiga.
"Berdasarkan data yang kami terima dari 90 persen data hitung cepat yang telah masuk pasangan Anies-Sandi menang dengan perolehan 57 persen banding 42 persen," katanya.
Baca: Sambil Tersenyum Ahok Minta Pendukungnya Tak Kecewa
"Terima kasih kepada penyelenggara yang telah melaksanakan Pilkada Jakarta dengan baik sehingga menjaga jalannya demokrasi," ujarnya.
Pimpinan partai politik yang hadir pada jumpa pers itu di antaranya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan; Ketua Umum Perindo, Hari Tanosoedibjo; Ketua Umum Partai Idaman, Rhoma Irama; dan para tokoh Partai Gerindra seperti Mardhani Ali Sera, Fadli Zon, Mochamad Taufik serta Ahmad Muzani.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie dan mantan Mantan Ketua Umum PAN Amien Rais, juga hadir di lokasi jumpa pers.
Pada kesempatan itu, Prabowo Subianto banyak tersenyum dan sumringah.
Dalam sambutannya, Prabowo menyatakan, kemenangan Anies-Sandi tak lepas dari peran para tokoh nasional.
"Ada Pak Aburizal (Aburizal Bakrie), mentor Pak Sandi, mentor Pak Anies dan mentor saya juga," katanya.
Prabowo lalu menyebut nama Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman, Zulkifli Hasan dan Harry Tanoesoedibjo.
Baca: Hitung Cepat Tim Litbang Kompas Diwarnai Ketegangan, Pipis dan Salat pun Terpaksa Bergantian