Jumat, 3 Oktober 2025

Pabrik Petasan Terbakar

Air Mata Asep Tak Terbendung Dengar Kabar Sepupunya Tewas dalam Insiden Pabrik Petasan

Dengan nada panik, Angga yang turut jadi korban luka memberi kabar bahwa pabrik petasan tempatnya bekerja terbakar.

KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI
Keluarga korban kebakaran pabrik petasan di Kampung Cisitu, Cililin, Kabupaten Bandung Barat saat tengah berkumpul menunggu kabar, Jumat (27/10/2017).(KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI) 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Asep Rustandi tak mampu menahan air mata.

Ia masih tak percaya kedua sepupunya yang merupakan kakak beradik, Sunarya (28) dan Ade Rosita (20) menjadi korban meninggal dalam insiden kebakaran pabrik petasan di Tangerang, Kamis (26/10/2017) lalu.

Asep berkisah, Kamis siang, gawainya berdering.

Di layar ponselnya tertulis Angga, teman sekampungnya di RW 09 Kampung Cisitu, Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Dengan nada panik, Angga yang turut jadi korban luka memberi kabar bahwa pabrik petasan tempatnya bekerja terbakar.

Belum sempat bertanya, sambungan telepon terputus.

"Saya terima telepon dari Angga pukul 11.00 WIB. Saat itu kabarnya masih simpang siur. Dia hanya bilang pabrik kebakaran, dia tak bilang banyak seperti syok berat. Saya telepon lagi tapi mati," ujar Asep, Jumat (27/10/2017).

Baca: Anggota Komisi III Minta Polri Perlakukan Jenazah Korban Pabrik Petasan Secara Manusiawi

Mendapat kabar itu, Asep lantas memberi tahu warga sekitar.

Suasana kampung mendadak panik.

Sebab, ada 12 orang warga Kampung Cisitu yang bekerja di pabrik itu.

Semua orang sibuk dengan ponselnya mencari kabar sanak saudaranya.

Warga melapor ke Kepala Desa Batulayang, Beben.

Beben langsung menyiapkan kendaraan untuk berangkat ke lokasi kejadian. Seluruh keluarga korban turut diboyong.

Termasuk Uwan dan Aat Solihat, orangtua Sunarya dan Ade.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved