Selasa, 2 September 2025

Bukan Nekat, Pedagang dan Opang Ramai di Kolong JPM Karena Hafal Jadwal Razia Satpol PP

Razia Satpol PP dilakukan pukul 16.00 WIB dan terakhir 18.00 WIB sore. Setelahnya tidak ada lagi razia yang dilakukan selepas pukul enam sore

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pedagang Kaki Lima (PKL), mulai berjualan di Jembatan Penghubung Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018). Para PKL mulai hari ini menepati lapaknya masing-masing untuk berdagang di JPM tersebut. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang jadi senjata Gubernur DKI Anies Baswedan mengatasi penumpukan kendaraan dan pedagang kaki lima yang memakan badan jalan.

Namun tujuan itu tak terlihat ketika hari memasuki waktu senja. Utamanya soal kendaraan yang 'mangkal' dan pedagang yang menggelar lapaknya di sisi kiri ruas jalan.

Pantauan tribunnews.com, pukul 18.30 WIB, banyak dari mereka mengisi sisi kiri sepanjang jalan Jati Baru, tepat di bawah JPM.

Salah seorang pedagang yang ditemui di lokasi mengatakan alasan dirinya nekat berjualan. Ternyata mereka tidak nekat, melainkan sudah paham jadwal razia Satpol PP di sana.

Katanya, razia Satpol PP dilakukan pukul 16.00 WIB dan terakhir 18.00 WIB sore. Setelahnya tidak ada lagi razia yang dilakukan selepas pukul enam sore.

"Udah tau kita. Kalau sekarang (malam) udah nggak ada. Ada razia itu biasanya jam 4, jam 6 sore," kata dia di bawah JPM, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018) malam.

"Kalau sekarang nggak ada. Razia terakhir itu jam 6 sore, begitu mereka udah pulang, kita baru ke sini. Kalau malem gini nggak ada (razia)," imbuhnya.

Selain menghindari razia, alasan dirinya tidak berjualan di siang hari adalah karena jalan Jati Baru tepat di bawah JPM, digunakan untuk lintasan bus TransJakarta.

"Kalau siang kan jadi tempat busway juga, lewat sini. Ini (menunjuk halte) kan ada pelayanan juga kalau siang," ujarnya.

Selain pedagang para pengemudi ojek pun terlihat berbaris parkirkan kendaraannya, sambil menunggu penumpang yang ingin gunakan jasanya.

Sementara para pejalan kaki, nampak menyusuri jalan di bawah JPM ketimbang memakai JPM itu sendiri.

Padahal, JPM Tanah Abang, dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di sana dengan mensterilkan jalan di bagian bawah JPM dari pedagang kaki lima, ojek pangkalan, angkot ngetem, dan para pejalan kaki.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan