UI Buka Program Studi Kedokteran Penerbangan
Universitas Indonesia memiliki program studi Kedokteran Penerbangan yang merupakan satu-satunya di Indonesia dan baru ada lima di dunia.
Penulis:
Bahri Kurniawan
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Indonesia memiliki program studi Kedokteran Penerbangan yang merupakan satu-satunya di Indonesia dan baru ada lima di dunia. Kedokteran Penerbangan merupakan satu program pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
"Sepuluh mahasiswa Kedokteran Penerbangan, yang merupakan angkatan pertama dan lulus tepat waktu, baru saja diwisuda pada upacara wisuda di Balairung UI kampus Depok, Sabtu (31/8), dimana satu diantaranya merupakan wisudawan peraih predikat cumlaude tertinggi di FKUI yaitu dr. Yuliana dengan IPK 3,83," ujar Kepala Kantor Komunikasi UI, Farida Haryoko dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Senin (2/9/2013).
Kedokteran Penerbangan (KP) dibuka pada 22 April 2010 dan pelaksanaan pendidikan telah dilaksanakan pada Juli 2010. Menurut Ketua Program Studi Kedokteran Penerbangan Prof. Dr. Bastaman Basuki, MPH, Sp.KP, dengan adanya KP diharapkan dapat menghasilkan lulusan dokter spesialis kedokteran penerbangan (Sp KP) berkualitas yang mampu bersaing di pasar global, mampu melakukan riset serta menghasilkan produk penelitian bertaraf internasional dan mampu memberikan pelayanan kedokteran dengan daya saing nasional.
Lebih lanjut, menurut Prof. Bastaman upaya yang dilakukan selama ini demi tercapainya visi dan misi KP adalah dengan meningkatkan kapasitas dosen, kemitraan dan kerjasama dengan instansi terkait dan meningkatkan keterlibatan yang luas seperti TNI AU, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, maskapai penerbangan, serta institusi lainnya sesuai dengan kebutuhan yang berkembang.
Beberapa mata kuliah di prodi KP adalah Aerofisisiologi, Higiene Penerbangan & Antariksa serta Transportasi & Evakuasi Medik Penerbangan. Pada mata kuliah Aerofisisiologi peserta didik akan memiliki kompetensi untuk mendeskripsikan pengaruh aerofisiologi penerbangan terhadap tubuh manusia, dan mengikuti hypobaric chamber training. Sedangkan pada mata ajar Higiene penerbangan dan antariksa mahasiswa diharapkan memiliki
kompetensi memberikan contoh dan prinsip-prinsip higiene dan sanitasi
penerbangan, serta higiene dan gizi ruang angkasa.
Dan pada mata ajar Transportasi dan Evakuasi Medik Penerbangan mahasiswa akan mampu mengidentifikasi faktor-faktor risiko terhadap transportasi dan evakuasi penumpang sakit termasuk kesehatan wisata, mendiagnosis gangguan atau kelainan serta membuat disposisi aeromedis untuk penumpang sakit untuk keperluan laik atau tidak laik mengikuti penerbangan.
Menurut Farida, PPDS FKUI bertujuan untuk mencetak dokter-dokter unggul yang terampil dan berpengetahuan mumpuni dengan mengedepankan etika kedokteran dalam menjalankan profesi. Selain itu, peserta PPDS diarahkan untuk terus mengembangkan kapasitas keilmuan dengan melakukan riset. Hasil riset tersebut telah dipublikasikan di berbagai jurnal kedokteran, yang merupakan sumbangsih yang sangat berarti dalam pengembangan keilmuan di masing-masing bidang.
Ia mengatakan UI senantiasa terus tanggap akan perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi maupun masalah yang berkaitan dengan bidang Kedokteran, Ilmu Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Untuk itu, dalam rangka menuju Universitas Riset kelas dunia, UI berkomitmen menciptakan para dokter yang memiliki kompetensi dalam dunia profesionalitas kerja maupun dalam dharma pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang pendidikan kedokteran dan mampu mengembangkan kepakarannya tersebut.