Rabu, 20 Agustus 2025

Jokowi Nilai Kurikulum 2013 Masih ada yang Kurang

pelaksanaan kurikulum baru tahun 2013 masih ada sedikit kekurangan dalam pelaksanaannya

TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Revolusi Pendidikan berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2013). Aksi yang dilakukan pertepatan dengan hari pendidikan nasional ini, menuntut dihentikannya komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan, mencabut ujian nasional, membatalkan kurikulum 2013, serta mencopot Menteri Pendidikan M.Nuh. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui, bahwa dalam pelaksanaan kurikulum baru tahun 2013 masih ada sedikit kekurangan dalam pelaksanaannya.

"Kalau lihat di lapangan ingin bicara apa adanya. Saya kira masih kurang dikit. Masih belum ada yang sampai ke sekolah," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (23/1/2014).

Jokowi mengatakan wajar jika masih ada kekurangan. Sebab, banyak perubahan besar dalam kurikulum baru ini, misalnya dalam kegiatan belajar mengajar.

"Memang berubah total cara berlajar dan mengajar. Kalau dilihat di lapangan. Sekarang ini proses belajar banyak yg dikskusi. Kemudian anak-anak dibentuk untuk membentuk sebuah tim atau kelompok dan berdikusi di situ. Kemudian guru juga sama. Tetapi diberikan huruf dan komentar," ucap Jokowi.

Meski demikian, Jokowi menganggap positif kurikulum baru tahun 2013 ini. Dengan adanya sistem belajar mengajar yang baru, merangsang siswa untuk berpikir kreatif dan proaktif.

"Ini bagus sekali. Ini merupakan perubahan total di dunia pendidikan," kata mantan Wali Kota Solo ini.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan