Demokrat: Pak Jokowi Surveinya Tinggi, Kenapa Khawatir?
Menurut Imelda, dengan kekuatan partai politik pendukung pemerintah yang ada saat ini, Jokowi akan mudah untuk kembali mencalonkan diri pada Pilpres 2

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari heran dengan kengototan pemerintah mematok presidential threshold sebesar 20 persen kursi atau 25 persen suara sah nasional dalam Rancangan Undang-Undang Pemilu.
Imelda menilai, pernyataan Jokowi bahwa presidential threshold untuk penyederhanaan hanya alasan formalitas.
Menurut dia, tingginya ambang batas bagi parpol atau gabungan parpol untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden ini bertujuan untuk memuluskan jalan bagi Presiden Joko Widodo sebagai petahana dalam Pilpres 2019 mendatang.
"Ada ego menurut kami dalam hal ini, ego kepentingan kelompok yang tidak mau memberikan ruang bagi yang lain mendapat kesempatan," kata Imelda kepada Kompas.com, Senin (19/6/2017).
Baca: Bukan Siap, Tapi ini Jawaban Lain Jokowi Ketika Ditanya Maju Jadi Capres 2019
Menurut Imelda, dengan kekuatan partai politik pendukung pemerintah yang ada saat ini, Jokowi akan mudah untuk kembali mencalonkan diri pada Pilpres 2019.
Akan tetapi, seharusnya hal tersebut tidak dimanfaatkan Jokowi untuk menutup peluang munculnya calon presiden lain.
"Pak Jokowi secara perolehan survei suaranya tinggi, kenapa khawatir? Harusnya Berikan kesempatan untuk yang lain," ujar Imelda.
Imelda tidak menjawab saat ditanya siapa yang akan diusung Demokrat apabila presidential threshold dihapuskan.
Namun, ia menegaskan bahwa keinginan untuk menghapus presidential threshold bukan hanya terkait kepentingan partai dalam mengusung calon presiden dan wakil presiden.
-
Karangan Bunga HUT Tribunnews ke 8 dari Presiden RI Hingga Ketua DPR
-
Jokowi Terkesima Lihat Koleksi Lukisan di Kemensetneg, Mulai Dari Karya Affandi Hingga Nasirun
-
Egy Maulana Akan Bermain di Klub Eropa, Inilah Wejangan Presiden Jokowi
-
Program Penanganan Stunting di Desa Sudah Tersebar di 100 Kabupaten
-
Penjelasan Model PKTD Untuk Memecahkan Permasalah Kemiskinan di Desa