Wiranto: Sejak Dulu Kita Tidak Setuju Dengan Percobaan Nurklir
"Dari dulu kan sudah jelas tidak setuju dengan percobaan nuklir, yang memanaskan situasi perdamaian regional,"
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia tidak pernah setuju dengan aktivitas uji coba senjata nuklir.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto mengatakan sikap yang sama diambil pemerintah, terhadap uji coba senjata nuklir yang dilakukan Korea Utara (Korut)
"Dari dulu kan sudah jelas tidak setuju dengan percobaan nuklir, yang memanaskan situasi perdamaian regional, itu sejak dulu, kita konsisten tidak setuju," ujar Wiranto kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2017).
Aktivitas terkait senjata nuklir oleh pemerintah Korea Utara, terakhir terdeteksi dilakukan, Minggu (3/8/2017).
Baca: Masalah Kampus Cenderung Dibiarkan, Ombudsman Sebut Menteri Terkait Perlu Dikoreksi
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mendeteksi guncangan hebat dengan kekuatan hingga 6,2 skala richter yang berpusat di Korea Utara.
Hal yang tidak lazim dari gempa tersebut, adalah pusat gempa terletak di kedalaman 1 kilometer dan terjadi di Korea Utara yang karakter tektoniknya kecil dilanda gempa sebesar itu.
Dalam situs resmi pemantau gempa Amerika Serikat (AS), yakni USSG, diinformasikan lokasi gempa berada di bekas lokasi uji coba nuklir.
Baca: Menlu Retno Disambut Jenderal Dalang Pembantaian Rohingya, Bahas Keadaan Rakhine
Berbagai media lokal Korea Utara, memberitakan bahwa ledakan tersebut berasal dari uji coba senjata nuklir yang sukses.
Wiranto menyebut aktivitas-aktivitas uji coba senjata nuklir, terutama yang bisa mengancam keamanan regional seperti uji coba senjata nuklir yang dilakukan pemerintah Korea Utara tidak bisa dibenarkan.
"Kita selalu memberikan satu kecaman tertentu kepada negara-negara yang tidak mematuhi, perjanjian internasional, untuk tidak mencoba melakukan percobaan-percobaan, yang justru memicu keamaann kawasan," katanya.
Korea Utara saat ini sedang bermasalah dengan Amerika Serikat.
Hal itu dipicu uji coba senjata nuklir yang dilakukan Korea Utara yang memciu Presiden AS, Donald Trump, menyapaikan kecaman dan ancamannya.
Reaksi Donald Trump dibalas pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dengan melontarkan ancaman bahwa Korea Utara akan menyerang Guam, yang merupakan bagian dari wilayah AS di Samudera Pasifik.