Jokowi Main dengan Cucu, Prabowo Demo Rohingya, SBY Kumpul Bareng Anak Yatim
Sabtu (17/9/2017) dimanfaatkan tiga tokoh nasional untuk beraktivitas bersama.
Penulis:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sabtu (17/9/2017) dimanfaatkan tiga tokoh nasional untuk beraktivitas bersama.
Hari libur itu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Presiden Jokowi, mantan presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Kegiatan Jokowi
Presiden Joko Widodo, Sabtu (16/9/2017) malam terlihat di Mal Paragon, Solo, Jawa Tengah.
Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam itu terlihat menggendong cucunya, Jan Ethes Srinarendra.
Presiden Joko Widodo berjalan-jalan bersama cucunya, Jan Ethes Srinarendra di Mal Paragon, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (16/9/2017) malam.
Baca: Ajak Cucu Main ke Mal, Presiden Jokowi Temani Jan Ethes Naik Kereta-keretaan

Presiden Jokowi didampingi oleh kedua orang tua Jan Ethes Srinarendra, Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda serta putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
Presiden Jokowi dan keluarga tiba di mal sekira pukul 21.00 WIB.
Mereka dikawal beberapa anggota Paspampres.
Hal itu pun langsung menarik perhatian para pengunjung mal.
Rombongan Presiden Jokowi kemudian menuju ke lantai dua mal, menuju ke arena bermain anak.
Di sana, Presiden Jokowi nampak menemani cucunya menaiki kereta-keretaan.
Terlihat juga Kaesang Pangarep menemani Presiden Jokowi dan Jan Ethes Srinarendra di rangkaian kereta paling belakang.
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda berada di rangkaian selanjutnya.
Sambil memegangi sang cucu di dalam kereta, tampak raut wajah Presiden Jokowi sumringah.
Sesekali terlihat senyum lebar di wajah Presiden Jokowi.
Para pengunjung mal pun sempat berswafoto dan bersalaman dengan Presiden Jokowi saat sebelum Presiden Jokowi bersama Jan Ethes Srinarendra masuk ke kereta-keretaan.
SBY Bareng Anak Yatim
Lain halnya dengan SBY.
Ketua Umum Partai Demokrat ini pada Sabtu (16/9/2017) malam memilih berkumpul dengan ribuan anak yatim dan piatu.
Yah, SBY kini tampaknya mulai banyak bergelut dengan kegiatan sosial kemanusiaan.
SBY dan keluarga besarnya menghadiri sebuah undangan acara sosial bertajuk "Gerakan Mari Berbagi" di Club House Mahogany Residence Cibubur Depok.
Baca: SBY Luncurkan Aplikasi Gerakan Berbagi Nasi Kotak untuk Yatim Piatu

Ini merupakan gerakan nyata, gerakan nasional berbagi makanan berupa nasi kotak kepada anak yatim di seluruh Indonesia.
Catat! Gerakan berbagi nasi kotak bukan yang lain.
"Ini adalah gerakan berbagi kebahagiaan. Gerakan ini amat mulia dan bernilai luhur. Pemerintah patut berterima kasih sebab tidak semua urusan kemashalahatan rakyat bisa dilaksanakan pemerintah dari pusat sampai ke desa," kata SBY.
Hadir dalam acara itu keluarga besar SBY seperti istrinya Ani Yudhoyono dan kedua anaknya Agus Harimurti Yudhoyono serta Edhie Baskoro Yudhoyono yang didampingi istri masing-masing.
Pada kesempatan itu, SBY didaulat meluncurkan secara resmi aplikasi "Gerakan Mari Berbagi" di depan ribuan anak yatim dan piatu.
Pada kesempatan itu, putra SBY yakni Agus Harimurti Yudhoyono didaulat menjadi duta "Gerakan Mari Berbagi" nasi kota ini.
"Ini adalah gerakan mulia," ujar Agus.
Prabowo Demo
Sementara itu, Prabowo Subianto memilih ikut dalam aksi Bela Rohingya 169 yang digelar di Kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017).
Pada kesempatan itu Prabowo meminta masyarakat memperkuat diri agar dapat membantu etnis Rohingya yang mengalami penindasan oleh pemerintah Myanmar.
Baca: FPI Minta Senjata untuk Bela Rohingnya, Ini Reaksi Prabowo Subianto

Dirinya mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia sudah memiliki banyak hutang sehingga tidak mempunyai kekuatan.
"Kita harus memperkuat diri supaya orang dengar kita bicara. Terus terang saja negara kita sedang dalam keadaan tidak punya uang karena kuat utang. Kekayaan kita bocor kita tidak bisa jaga kekayaan kita sendiri," seru Prabowo.
Mantan Danjen Koppasus ini percaya kalau Indonesia kuat, maka dapat membantu etnis Rohingya.
Prabowo bahkan mengkritik bantuan pemerintah yang menurutnya, hanya untuk pencitraan.
"Percaya sama saya, kalau kita kuat kaum Rohingya kita bantu. Kalau pun kita sekarang kirim bantuan menurut saya itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai kadang-kadang," kata Prabowo.