Korupsi KTP Elektronik
Ganjar Pranowo Angkat Bicara Disebut Tolak Uang E-KTP Karena Jumlahnya Sedikit
" Bohong," kata Ganjar saat dikonfirmasi usai sidang korupsi e-KTP di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (13/10/2017).
Penulis:
Eri Komar Sinaga
Editor:
Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ganjar Pranowo saat menjabat wakil ketua Komisi II DPR II sempat disebut menolak pemberian bungkusan diduga uang dari Mustoko Weni.
Menurut Mantan Bendahara Fraksi Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Ganjar menolak karena uang tersebut terlalu sedikit.
Kata Nazaruddin, Ganjar akhirnya menerima uang itu setelah nominalnya ditambah.
Baca: Ajudan Ceritakan Kebiasaan Djarot Nandain Orang
" Bohong," kata Ganjar saat dikonfirmasi usai sidang korupsi e-KTP di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (13/10/2017).
Ganjar mengatakan telah dikonfrontir dengan rekannya dulu di Komisi II Miryam S Haryani.
Ganjar mengatakan Miryam mengatakan tidak memberikan uang kepada dirinya.
"Orang boleh ngarang cerita tapi kalau anda melihat dari konfrontasi saya waktu itu dengan Miryam S Haryani. Miryam yang membagi duit saja dia mengatakan tidak," kata dia.
Sebelumnya, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mengungkapkan Ganjar menolak pemberian tersebut karena hanya disodori 150 ribu Dolar Amerika Serikat.
Baca: Ganjar Pranowo Meradang Disebut Mangkir dari Sidang e-KTP
Ganjar bahkan sempat ribut di ruangan Mustoko Weni karena uang tersebut diserahkan di ruangan Mustoko Weni.
"Pak Ganjar menolak 150 ribu (Dolar As). Ribut dia di meja, dikasih tidak mau," kata Nazaruddin saat bersaksi di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (3/4/2017).
Nazaruddin mengatakan Ganjar Pranowo yang kini jadi gubernur Jawa Tengah ingin mendapatkan jatah sama dengan ketua Komis II.
"Dia minta posisinya sama dengan ketua," ungkap Nazaruddin.
Nazaruddin mengaku mengetahuinya karena melihat langsung fakta kejadian.
Nazaruddin mengatakan saat anggota Komisi II dipanggil ke ruangan Mustoko Weni untuk mendapatkan jatah uang, dia ada di dalam.