Korupsi KTP Elektronik
Fahri Hamzah Soal Upaya Jemput Paksa Setya Novanto Semalam: Kita Semua Sudah Gila!
"Presiden Jokowi harus bertanggung jawab apabila hal itu terjadi," kata Fahri Hamzah.
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah terkejut dengan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga berupaya menjemput paksa Ketua DPR Setya Novanto.
"Kalau ada yang berani jemput paksa Setya Novanto, itu pasti perintah datang dari orang kuat di negara ini, sehingga aparat kepolisian khususnya, mau saja ikut-ikutan merusak lembaga negara," kata Fahri, Rabu (15/11).
Fahri mengaku sudah mendengar rumor terkait upaya penjemputan paksa Setya Novanto yang dilakukan malam ini. Namun, ia sempat tidak percaya dengan rumor tersebut. "Saya tidak percaya bahwa kita semua sudah gila," kata Fahri.
Menurut Fahri, keterlibatan KPK dalam gerakan politik menarget Setya novanto akan menghancurkan seluruh bangunan negara hukum di Indonesia. "Presiden Jokowi harus bertanggung jawab apabila hal itu terjadi," katanya.
Baca: Setya Novanto Kecelakaan, Pengacara Menuduh Ada yang Ngerjain
Baca: Kata Kuasa Hukum: Tensi Darah Setya Novanto Naik Sampai 190 Usai Laka
Setya Novanto sebelumnya sudah tiga kali mangkir dari panggilan KPK sebagai saksi kasus e-KTP. Lalu, pada Rabu, Novanto yang diperiksa sebagai tersangka juga mangkir.
Akhirnya pada Rabu malam, sejumlah penyidik KPK mendatangi rumah Ketua DPR itu.
Selain itu, sejumlah petugas kepolisian juga terlihat berjaga. Bahkan, ada aparat kepolisian yang membawa senapan laras panjang yang berjaga.
Reporter: Ihsanuddin
Artikel ini tayang sebelumnya di Kompas.com dengan judul: Fahri Hamzah: Saya Tak Percaya Novanto Dijemput Paksa, Kita Sudah Gila