Kamis, 2 Oktober 2025

Erupsi Gunung Agung

Gunung Agung Keluarkan Asap, Penerbangan Menuju Bali Masih Normal

Agus pun menuturkan penerbangan dari dan menuju Bali terutama di Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Selasa (21/11/2017) masih dalam keadaan normal.

(Tribun Bali/Saiful Rohim)
Gunung Agung saat mengeluarkan asap, Selasa (21/11). Kondisi Gunung Agung terlihat dari Jalan Veteran, Kelurahan Padang Kerta, Kecamatan Karangasem. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gunung Agung di Bali kembali menunjukkan aktivitas dengan mengeluarkan asap pekat Selasa (21/11/2017) petang, tepatnya pukul 17.05 WITA.

Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan kondisi tersebut masih aman untuk melakukan penerbangan.

Agus pun menuturkan penerbangan dari dan menuju Bali terutama di Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Selasa (21/11/2017) masih dalam keadaan normal.

Baca: Anggaran Air Mancur Rp 620 Juta, Sandiaga Sebut Menambah Kesejukan DPRD

"Jadi yang keluar memang asap hitam, tetapi tidak mengandung abu vulkanik. Karena ini mungkin karena warnanya berbeda, yang keluar masih dalam tahap asap. Penerbangan masih normal," tutur Agus saat ditemui di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat.

Sementara itu, Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono menyatakan, untuk memadtikan penerbangan aman pihaknya berkoordinasi dengan BMKG dan PVMBG, dan mengamati Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) dengan menggunakan Volcanic Ash paper test dan hasilnya adalah nill VA.

Kemudian juga memantau berdasarkan Pilot Report (PIREP), dimana pilot melaporkan kepada AirNav bahwa ada awan abu kecil dari Gunung Agung bergerak ke arah timur.

Baca: Polisi Cilik Sampai Pasukan Berkuda Ramaikan Perpisahan Kabarhakam Polri

"Sehingga sampai saat ini kami sampaikan kepada publik bahwa tidak ada abu vulkanik di Bandara Ngurah Rai dan erupsi Gn. Agung tidak berdampak pada kegiatan penerbangan di wilayah Bali. Apalagi perkembangan terakhir, erupsi semakin mengecil," ujar Wisnu melalui keterangan resminya, Rabu (22/11/2017).

AirNav pun telah menyidiakan berbagai antisipasi apabila sewaktu-waktu Gunung Agung meletus mulai dari memvector pesawat untuk menghindari area terdampak hingga menyiapkan 10 bandara alternatif.

10 bandara sebagai pilihan diversion. Kesepuluh bandara tersebut adalah Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang dan Banyuwangi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved