Korupsi KTP Elektronik
Fredrich Yunadi Blak-blakan Bilang Suka Kemewahan, Ditjen Pajak Langsung Bereaksi Begini!
Tak hanya menjawab pertanyaan Najwa Shihab, ia juga memberi pernyataan yang cukup kontroversial.

TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini, pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi menjadi pembicaraan netizen.
Bukan hanya kasus yang tengah menjerat kliennya, Setya Novanti, tetapi juga karena pernyataannya dalam sebuah wawancara kepada Najwa Shihab.
Dalam wawancara yang diunggah pada Jumat (24/11/2017) lalu, Fredrich ditanya mengenai tarifnya sebagai seorang pengacara.
Namun, tak hanya menjawab pertanyaan Najwa Shihab, ia juga memberi pernyataan yang cukup kontroversial.
"Saya suka mewah. Saya kalau ke luar negeri, sekali pergi itu minimum saya spend Rp 3 M, Rp 5 M. Yang sekarang tas Hermes yang harganya Rp 1 M juga saya beli. Saya suka kemewahan," tukas pria berusia 60 tahun tersebut.
Pernyataan tersebut menuai berbagai macam respons dari para netizen di Twitter.
Bahkan, video tersebut menjadi cukup viral.
Namun, tak hanya menjadi obrolan netizen, video tersebut juga mendapat tanggapan dari Direktorat Jenderal Pajak RI.
Melalui akun Twitter resminya, Ditjen Pajak mengatakan bahwa unit berwenang akan menindaklanjuti informasi tersebut.
"Dear #KawanPajak. Terima kasih untuk seluruh mention terkait video wawancara seorang pengacara.
Unit kami yang berwenang akan menindaklanjuti informasi tersebut," tulisnya.
Korupsi KTP Elektronik
-
Setya Novanto Kasihan Ponakannyaa Divonis Lebih Berat dari Andi Narogong
-
Setya Novanto Prihatin dan Kasihan Ponakannya Divonis Lebih Berat dari Andi Narogong
-
KPK Eksekusi 2 Terpidana Kasus Korupsi e-KTP
-
Keponakan Setya Novanto Divonis 10 tahun Penjara dan Denda Rp 500 juta
-
Majelis Hakim Bacakan Vonis untuk Keponakan Setnov dan Made Oka