Senin, 18 Agustus 2025

Pilgub Jawa Timur

Tokoh Pergerakan dan Aktivis Berharap PAN, Gerindra dan PKS Kompak di Pilkada Jatim

Sejumlah tokoh elemen pergerakan dan aktivis Indonesia berharap trio Partai Gerindra, PAN, dan PKS tetap kompak di Pilkada Jatim.

Istimewa
Aktivis pergerakan jumpa pers di Hotel Said Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018). Para aktivis tersebut antara lain Faisal Assegaf (Progres 98), Habib Mahdi (Ketua GEMIRA), Heru Johansyah (Ketum Ksatria), Aminuddin (Sekjend Presidium Alumni 212), Karina De Vega (Ketua Umum AKSIRA) dan Rizal Kobar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh elemen pergerakan dan aktivis Indonesia berharap trio Partai Gerindra, PAN, dan PKS tetap kompak di Pilkada Jatim.

Kekompakan di Pilkada Jatim menjadi momen bagi ketiga partai itu untuk menunjukkan soliditas sekaligus meraih dukungan luas dari kelompok rakyat yang selama ini tidak gembira dengan kebijakan pemerintah.

Hal tersebut disampaikan oleh sejumlah aktivis pergerakan dalam jumpa pers di Hotel Said Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018) kemarin.

Para aktivis tersebut antara lain Faisal Assegaf (Progres 98), Habib Mahdi (Ketua GEMIRA), Heru Johansyah (Ketum Ksatria), Aminuddin (Sekjend Presidium Alumni 212), Karina De Vega (Ketua Umum AKSIRA) dan Rizal Kobar.

Ketua Progres 98 Faisal Assegaf sebagai juru bicara, mengatakan, jika salah menetapkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jatim oleh PKS, PAN dan Gerindra, ada sejumlah konsekuensi serius yang harus ditanggung partai tersebut.

"Gerakan solidaritas umat Islam dan jaringan oposisi yang sejak awal menyerukan dukungan penuh kepada koalisi Gerindra, PKS dan PAN pada akhirnya akan berpikir ulang karena mereka menilai ternyata aspirasi masyarakat Jatim ke tiga partai tersebut tidak diakomodasi. Walhasil, akan ada pelemahan dukungan politik kepada ketiga partai itu dari kader, simpatisan dan rakyat secara masif di seluruh wilayah Pilkada se-Indonesia," ujar Faisal.

Baca: Tunggu Hasil Lobi, Ada Opsi Anas Tetap Maju Pilkada Jatim

Faisal menilai tarik-menarik proses rekomendasi pasangan Cagub-Cawagub yang akan diusung di Pilkada Jatim memberi indikasi kuat adanya upaya pembusukan terhadap kekuatan dan soliditas koalisi Gerindra, PKS dan PAN.

"Upaya pelemahan tersebut bahkan muncul dari lingkaran terdekat Ketua Umum Gerindra, Bapak Prabowo Subianto, yang secara terselubung berupaya menjegal figur potensial yang telah berkontribusi besar serta giat melakukan penggalangan dukungan di akar rumput selama hampir setahun," ungkapnya.

Jika hal itu dibiarkan, kata Faisal, maka dapat memicu keresahan dan keretakan serius.
"Sehingga berakibat fatal, menimbulkan reaksi mosi tidak percaya dari kader, simpatisan partai serta dukungan yang luas di masyarakat terhadap Gerindra," kata dia.

Mengamati perkembangan tersebut, para tokoh pergerakan yang selama ini dikenal sebagai pihak yang getol memberi dukungan kepada koalisi PAN, PKS dan Gerindra tersebut mendesak Ketum Gerindra, PAN dan PKS agar bertindak bijak dalam menetapkan pasangan calon Cagub-Cawagub sehingga tidak menimbulkan prahara politik.

Baca: Anas Mendadak Muncul di Pasar, Pedagang: Bapak di Banyuwangi Saja Bareng Kami ya

Faisal mengatakan akan mengevaluasi kembali dukungannya kepada ketiga partai tersebut melalui pertemuan lintas tokoh, ulama dan elemen Islam.

Dan hal itu tidak hanya berlaku bagi Pilkada Jawa Timur, tapi juga daerah lainnya.

Faisal mengaku sudah mendengar bahwa apabila ketiga partai tersebut salah mengambil langkah di Jatim, akan diikuti dengan mundurnya sejumlah tokoh di dalam partai-partai tersebut.

"Yang sudah saya dengar, Mbak Rahmawati dan Pak Amien Rais siap mundur," ujar dia.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan