Airlangga Hartarto DItantang Libatkan KPK Dalam Pemilihan Pengurus Golkar
"Airlangga berani tidak minta KPK, coba periksa dulu, ada enggak peluangnya berpotensi tersangka?"
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menantang Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menyusun kepengurusan baru partai berlambang beringin itu.
Menurut Emrus hal tersebut perlu dilakukan guna mewujudkan kepengurusan Golkar yang bersih sesuai slogan "Golkar Bersih" yang dibawa Airlangga.
Baca: Secuil Cerita di Kongres KIPP: Lebih Pilih Gawainya Ketimbang Lihat Tari Betawi
"Airlangga berani tidak minta KPK, coba periksa dulu, ada enggak peluangnya berpotensi tersangka? Ini mau memilih pengurus, bagus sekali kalau itu dilakukan," ujar Emrus kepada Tribunnews.com, Minggu (14/1/2018).
Selain itu, Airlangga disarankan agar mewajibakan seluruh pengurus Golkar yang dipilihnya untuk menandatangani pakta integritas tidak akan bertindak korupsi dan akan mundur dari jabatannya bila menjadi tersangka kasus korupsi.
Baca: Berangsur Sehat, Sarah TKI yang Sempat Koma Di Arab Saudi Tunggu Pemulangan Ke Tanah Air
Dengan dua langkah ini, Emrus menilai penting dilakukan Airlannga untuk membuat reformasi dan memperbaiki citra Golkar di hadapan publik.
Lebih jauh pengamat politik ini menyarakan pula, bahwa generasi muda yang bersih dan berani dan mumpuni cenderung mempunyai semangat yang kuat serta mobilitasnya yang tinggi, sehingga dapat dengan cepat melakukan konsolidasi dan rebranding Golkar.
Baca: La Nyalla Dipanggil Bawaslu Jawa Timur Besok Terkait Mahar Politik
"Yang memenuhi syarat bersih, Golkar membawa branding bersih dan branding bersih merupakan suatu kemutlakan," katanya.