Minggu, 21 September 2025

Pilpres 2019

Membaca Gestur Jokowi dengan Airlangga Saat Olahraga Bersama di Tahun Politik

Lalu apa makna pertemuan ini dalam konteks suasana politik menjelang Pemilu 2019?

Biro Pers Setpres
Presiden Jokowi dan Menperin olahraga bersama di olahraga bersama di sekitar Istana Bogor Sabtu (24/3). (Sumber: BPMI via Setkab.go.id) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing akan mengungkapkan, ada makna di balik komunikasi non verbal Jokowi dan Airlangga.

Pada bahasa tubuh dari pertemuan kedua tokoh ini, menurut Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner ini sangat jelas terlihat terjalin relasi yang sangat komunikatif dan tidak ada gap, tidak seperti antara atasan dengan bawahan.

Selain itu, Emrus menilai Jokowi dan Airlangga, tampak sangat bersahabat dan sangat cair, tidak ada formalistik.

Jika diamati foto antara Jokowi dengan Ailangga, Emrus menilai acap kali terjadi jarak yang sangat dekat dari segi ukuran meter.

Baca: Survei PolComm Sebut Publik Ingin Cawapres Jokowi dari Kalangan Militer atau Tokoh Agama

Sebab, semakin dekat jarak, secara sosiologis menunjukkan kedekatan relasi interaksi sosial.

"Dengan kata lain, tidak ada faktor penghalang dari segi relasi sosial antara kedua tokoh ini," jelas Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Minggu (26/3/2018).

Suasana lokasi terjadinya pertemuan, yaitu di Istana Negara Bogor dan di Kebun Raya Bogor, menurut dia, menunjukkan bahwa perjumpaan dua sosok suasana santai.

Warna kostum yang dipakai juga menunjukkan seolah dua sahabat yang lama tak jumpa.

Jokowi mengenakan kaus warna kuning, sementara Airlangga memakai kaus warna putih.

"Untuk saling menyenangkan sahabatnya, masing-masing mengenakan warna pakaian yang disenangi sahabatnya," ungkapnya.

Lebih jauh, Emrus melihat pertemuan berlangsung pada weekend atau akhir pekan, yang menunjukkan bahwa hari pertemuan sengaja dilakukan pada saat hari libur, lepas dari tugas dan kepenatan keseharian.

Penyediaan waktu libur yang seharusnya digunakan untuk keluarga yakni istri atau suami, anak dan cucu, justru digunakan untuk bertemu dengan seorang "sahabat".

Penyediaan waktu semacam ini bertemu dengan "sahabat" dapat dimaknai sebagai suatu perjumpaan yang sangat khusus.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan