Beda dengan Jokowi, Fadi Zon Sebut Partainya Intensif Komunikasi dengan Ulama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menganggap pertemuan presiden Joko Widodo dengan Persaudaraan Alumni 212 pada Ahad kemarin, di Istana Bogor, cukup bagus.

Hanya saja menurut Fadli tidak seperti Jokowi, partainya rutin dalam mengelar komunikasi dengan para ulama termasuk PA 212.

‎"Oh kalau kami intensif ya dalam melakukan komunikasi dengan ulama, dengan kiai dan PA 212, dengan aktivis 212 bukan satu ritual upacara gitu tapi memang kami sering berdialog dan mendapat masukan, mendapatkan saran, dan kami mendukung kegiatan itu, pada waktu 411 dan 212," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (25/4/2018).

Fadli sendiri menganggap pertemuan antara PA 212 dengan Jokowi bukan merupakan ancaman bagi partainya.

Lantaran menurut Fadli dalam pertemuan tersebut, PA 212 hanya menanyakan soal janji penghentian kriminalisasi terhadap ulama yang tidak di tepati oleh Jokowi, bukan soal Pemilu.

"Ya enggak lah, saya kira mereka sudah tahu di mana posisinya dan menurut saya terkait pertemuan itu mempertanyakan, itu yang saya baca informasinya, mempertanyakan kenapa dulu berjanji menghentikan kriminalisasi tapi kasus-kasus berlanjut,"katanya.

Sejumlah kasus kriminalisasi yang tetap berlanjut misalnya menurut Fadli kasus Alfian Tanjung, Jonru, Asma Dewi, Ahmad Dhani, Rachmawati, dan Al Khaththath.

Menurutnya apa yang dijanjikan presiden untuk menghentikan kriminalisasi tersebut tidak terbukti.

"Dan itu bagus, apa yang dijanjikan presiden, ternyata di lapangan tidak seperti dijanjikan itu," katanya.