Sabtu, 16 Agustus 2025

Bom di Surabaya

Pimpinan Pemuda Muhammadiyah: Bom Gereja di Surabaya Adalah Kebiadaban yang Membajak Agama

"Siapa pun pelaku pemboman tersebut pastilah orang yang membajak nilai-nilai universal agama yang mendamaikan dan mencintai kasih sayang,"

Editor: Adi Suhendi
Instimewa
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak bersama Partor Paroki Hati Kudus Banda Aceh, Hermanus Sahar Pr serta seluruh dewan paroki dan tim ekspedisi Pemuda Muhammadiyah, di Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Banda Aceh, Minggu (13/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah berduka atas peristiwa ledakan bom di tiga Gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).

Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, peristiwa tersebut adalah kejahatan kemanusiaan.

Baca: Dua Polisi Kritis Terkena Ledakan Bom di Gereja Maria Tak Bercela Surabaya

"Siapa pun pelaku pemboman tersebut pastilah orang yang membajak nilai-nilai universal agama yang mendamaikan dan mencintai kasih sayang dan persaudaran antar sesama," kata Dahnil Simanjuntak kepada Tribunnews.com, yang sedang mengunjungi Gereja Paroki Hati Kudus Banda Aceh, Minggu (13/5/2018).

Kebetulan kata dia, pimpinan pusat Pemuda Muhammadiyah sedang menggelar ekspedisi "Kebangsaan Menggembirakan Keberagaman keliling Indonesia" guna menebar nilai-nilai Nasionalisme dan keberagaman.

Baca: Kapolri Tinjau Langsung Lokasi Ledakan Bom Gereja di Surabaya, Ini Perintahnya

Saat ini, Dahnil dan tim ekspedisi sedang melaksanakan kegiatan di Banda Aceh.

"Dari Banda Aceh di Gereja Katolik Hati Kudus Banda Aceh, bersama seluruh Tokoh Lintas Agama saya mengajak seluruh umat beragama di Indonesia saling bergandengan tangan, agar tidak kalah dengan teror oleh kelompok-kelompok yang tidak menginginkan Indonesia yang beragam tetap terjaga, mari kita bersama-sama terus jaga Indonesia dari Provokasi dan teror," ujarnya.

Baca: Berani Hadang Motor Terduga Teroris, Kisah Salah Satu Korban Bom Gereja di Surabaya ini Jadi Viral

Pemuda Muhammadiyah juga meminta pihak kepolisian untuk segera menangkap siapa pun yang menjadi dalang bom gereja di Surabaya, agar praktik terorisme seperti saat ini tidak kembali terulang.

Sejauh ini sudah 11 orang meninggal dunia dan 41 orang dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya.

Sejauh ini Kapolri memantau langsung lokasi ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Raya Arjuno, Surabaya, Minggu (13/5/2018.

Baca: Eks Jamaah Islamiyah Bongkar Sebab Bom Gereja di Surabaya, Motif Dendam, Sebut Polisi Sudah Tahu

Didampingi sejumlah petinggi Polri, Kapolri yang tiba sekitar pukul 13.30 WIB, langsung mendekati tempat kejadian perkara.

Tiba di lokasi, seperti dikutip Antara, Kapolri mendekat titik pusat ledakan yang berada di bagian depan atau halaman gereja dan tampak mengamati satu per satu titik.

Didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Kapolri tidak sampai 10 menit turun dan melihat dari dekat, bahkan pewarta tidak diperkenankan mendekat ke sekitar lokasi.

Selain di GPPS Arjuno, Kapolri dijadwalkan mengunjungi dua gereja lainnya yang juga menjadi sasaran ledakan, yaitu Gereja Maria Tak Tercela di Jalan Ngagel Madya dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro Kapolri dijadwalkan memberikan keterangan persnya di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan