Pilpres 2019
Ferdinand Hutahaean: Semangat Demokrat dan PKS Bukan Berebut Cawapres, tapi Ganti Presiden
Demokrat yakin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan tetap menerima putusan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat yakin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan tetap menerima putusan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto jika bukan PKS menjadi cawapres 2019.
"Saya yakin nanti PKS tetap akan menerima putusan Prabowo jika memilih wakilnya bukan dari PKS," ujar Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Rabu (1/8/2018).
Karena, kata dia, semangat Demokrat dan PKS sama untuk ganti presiden bukan berebut cawapres.
"Saya pikir PKS menyadari betul hal itu, semangatnya ganti presiden bukan ganti wapres," tegasnya.
Untuk itu menurut dia, Demokrat bisa memahami ancaman PKS akan abstain di Pilpres 2019, sebagai hal yang biasa, bukan sesuatu yang luar biasa.
"PKS, kami yakini akan tetap bersam koalisi yang mengutamakan rakyat," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, penjajakan koalisi di poros Prabowo Subianto masih sangat alot.
Belum ada kesepakatan mengenai cawapres yang akan diusung oleh empat partai yang kini menjalin komunikasi intensif yakni Gerindra, PKS, PAN, danDemokrat.
Direktur pencapresan PKS Suhud Alynudin mengatakan partainya masih terus mengusahakan agar sembilan kadernya dan rekomendasi ijtima ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama diterima dalam koalisi.
Adapun Ijtima Ulama merekomendasikan dua opsi Capres-Cawapres yakni pasangan Prabowo-Salim Segaf Al Jufri atau Prabowo-Ustaz Abdul Somad. Menurutnya kepastian arah politik PKS di Pilpres bergantung pada siapa cawapres yang dipilih nantinya.
"Iya jadi posisi kami menunggu apa keputusan Pak Prabowo. Mungkin koalisi bisa tetap berjalan. Jika tidak ya mungkin ada pembicaraan," katanya, saat dihubungi, Rabu, (1/8/2018).
Oleh karena itu menurut Suhud, PKS masih membuka opsi untuk abstain di 2019. Sama seperti Partai Demokrat 2014 lalu, ada kemungkinan PKS tidak mendukung poros Jokowi dan Poros Prabowo.
"(abstain) Itu salah satu opsi yang mungkin diambil kalau memang situasinya tidak memungkinan. Tapi itu tergantung pembahasan pimpinan DPP dan Majelis Syuro. Kira-kira sikap resmi PKS itu seperti apa ketika ada nama lain yang diusulkan," katanya.