Menteri Budi Karya Tunggu Skema Giliran Pengerjaan Proyek di Tol Japek
Tidak ada niat dari pihak Kementerian Perhubungan untuk mempersulit kinerja dari beberapa pihak yang terkait dengan proyek tersebut.
Penulis:
Brian Priambudi
Editor:
Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunggu laporan hasil kajian rapat penjadwalan pengerjaan proyek di Jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek).
Rencananya, laporan tersebut akan diberikan pada Selasa (27/11/2018) besok kepada Kementerian Perhubungan.
"Saya sudah menugaskan hari Kamis kemarin, sudah saya kumpulkan semua. Jum'at BPJT sudah mengambil inisiasi koordinasi. Selasa besok saya minta laporan," ujar Menhub Budi di Pool Damri Kemayoran, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2018).
Penjadwalan pengerjaan proyek tersebut dikarenakan banyaknya proyek yang menumpuk di Tol Japek yakni LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Tol Japek Elevated.
Baca: Alasan Menteri Budi Karya Stop Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan LRT
Menhub Budi menjelaskan, tidak ada niat dari pihak Kementerian Perhubungan untuk mempersulit kinerja dari beberapa pihak yang terkait dengan proyek tersebut.
Namun, hal tersebut perlu dilakukan oleh manajemen pengerjaan proyek, sehingga proyek yang tengah berjalan dapat dilakukan secara bergiliran.
"Tidak ada inisiasi atau pemikiran untuk mempersulit kinerja pihak pihak tertentu. LRT, KCJB, maupun truk obesitas. Tapi masing-masing tunduk pada manajemen konstruksi yang akan kita tuju terkait nanti. Skemanya nanti, intinya mereka harus bergantian. BPJT koordinasi dengan semua," ungkapnya.
Menhub Budi juga mengatakan akan menyerahkan semua jadwal pembangunan proyek pada manajemen konstruksi.
"Makanya kita lihat akan solusi. Akan bergantian nanti. Nggak tahu nanti management konstruksi yang akan kita berikan," ujarnya.
Sebagai tambaham informasi, Kementerian Perhubungan tengah mencari cara untuk mengatasi kemacetan di ruas Tol Japek.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah meminta agar Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengatur jadwal pekerjaan proyek di titik-titik yang macet.