Pengamat: Polri Berhasil Ulang Keberhasilan Ungkap Hoaks Ratna Sarumpaet
Pemerhati Pemilu dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengapresiasi kinerja polisi dalam menangani kasus hoaks mengenai 7 kontainer.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerhati Pemilu dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengapresiasi kinerja polisi dalam menangani kasus hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos.
Apalagi Polri berhasil mengungkap dan menangkap BPP, pembuat hoaks tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos.
"Kinerja polisi cukup cepat dan terukur. Cukup melegakan untuk sesegera mungkin menghentikan penyebaran hoaks yang terjadi," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Kamis (10/1/2019).
Dia menilai kinerja gemilang polisi dalam menangani kasus hoaks kali ini juga mengulang sukses mengungkap kasus hoaks Ratna Sarumpaet.
Baca: Disindir Jadi Karyawan Politik Bohir Hitam, Tsamara Amany Tantang Dahnil Anzar: Siapa ya Mas?
"Kita berharap kinerja polisi dalam menangkal berbagai kasus hoaks akan terus dilakukan dengan cara-cara efektif dan terukur seperti dalam dua kasus yang terakhir," tegas Ray Rangkuti.
Ray Rangkuti pun meminta kepolisian tak ragu-ragu untuk menyeret dan menangkap pendisain penyebaran hoaks tersebut.
Siapaun dalang di balik hoaks tersebut menurut dia, layak dihukum seberat-beratnya.
"Polisi tidak perlu ragu, khawatir. Menyelamatkan kepentingan bangsa, keutuhan bangsa, kenyamanan warga negara jauh lebih penting daripada melindungi orang perorang, siapapun dia kiranya," tegasnya.
Polisi juga kata dia, punya kewajiban hukum untuk memastikan apa motif dari penyebaran hoaks ini.
Karena menurut Ray Rangkuti, hoaks tujuh kontainer ini memang kalau dibiarkan berkembang akan berpotensi mendelegitimasi keabsahan pilpres.
Sekalipun itu imbuh dia, secara nalar sangat mudah membantahnya yaitu cukup menyatakan bahwa KPU belum membuat desain surat suara yang fix.
"Kecenderungan publik menerima begitu saja berita berita sensasional akan memudahkan penyebaran hoax ini berkembang seolah menjadi kebenaran. Akibatnya hasil pemilu dapat di ragukan masyarakat," jelas Ray Rangkuti.
Bercermin pada makin maraknya hoaks tersebar, dia menilai bukan berat ringannya hukuman yang akan diberikan menjadi perhatian.
Namun menurut dia, kesadaran tentang bahaya ini harus benar-benar menjadi semacam kesadaran kultural.