Sudirman Said Ungkap Pertemuan Rahasia Jokowi-Freeport, PDIP: Silakan Kalau Ada Bukti
Maruarar mempersilakan eks Menteri ESDM itu mengumbar cerita tersebut jika memiliki bukti.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDIP Maruarar Sirait menanggapi santai cerita Sudirman Said yang mengungkapkan pertemuan rahasia Presiden Jokowi dengan Jim Moffet yang kala itu masih menjabat Executive Chairman Freeport McMoRan.
Maruarar mempersilakan eks Menteri ESDM itu mengumbar cerita tersebut jika memiliki bukti.
"Ya, enggak apa-apa. Pak Sudirman Said kan pernah menjadi menteri dan membantu Pak Jokowi. Kalau ada informasi yang dia miliki ya, mungkin kasih tahu saja ke publik. Mungkin baru menerimanya atau tahu sekarang," tuturnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Anggota Komisi XI DPR itu mengatakan setiap individu memiliki kebebasan menyampaikan pendapat atau informasi.
Baca: 22 Jam Diperiksa, Joko Driyono Sebut Lelah Tapi Nyaman Jalani Proses Pemeriksaan Kedua
Tetapi ia mengingatkan agar pernyataan itu disertai dengan data dan fakta.
"Kan kita negara demokrasi, negara hukum, orang boleh menyampaikan pandangan, menyajikan informasi selama didukung data-data dan saksi," katanya.
"Saya pikir kami menghormati Pak Sudirman Said kalau punya informasi itu, ya silakan saja," sambungnya.
Sebelumnya, Mantan Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan adanya pertemuan rahasia antara Jokowi dengan Presiden Freeport McMoran Inc, James R. Moffet di Indonesia.
Baca: Buzzer Hoaks Pilpres Bergaji Rp 100 Juta, Gencar Promosi Capres Melalui Media Sosial
Pernyataannya itu terucap dalam acara diskusi peluncuran buku 'Satu Dekade Nasionalisme Pertambangan', di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (20/2/2019).
Sudirman mengaku kaget melihat Jokowi sedang melakukan pertemuan James Moffet.
Baca: Krishna Murti Puji PSM Makassar Setinggi Langit, Tanggapan Marc Klok Jadi Perbincangan
Dalam pertemuan tersebut tidak ada pembicaraan panjang lebar. Jokowi hanya memerintahkan membuat surat atau dokumen perpanjangan kontrak freeport di Indonesia.
"Dan tidak panjang lebar, presiden hanya katakan, tolong siapkan surat, seperti yang dibutuhkan. Kira-kira, kita ini ingin menjaga kelangsungan investasi lah. Nanti dibicarakan setelah pertemuan ini. Saya jawab 'baik pak pres', maka keluarlah saya bersama James Mofet ke suatu tempat. Freeport Indonesia juga tidak tahu Mofet itu ke Indonesia," katanya.
Sudirman mengaku Mofet kemudian menyodorkan draft perpanjangan kerjasama kepadanya. Setelah membacanya ia kemudian mengatakan kepada Moffet bahwa draft tersebut tidak sesuai.
Baca: TKN Sarankan Jumlah Pendukung di Lokasi Debat Disepakati Dua Kubu
"Kalau saya ikuti draftmu, maka akan ada preseden negara didikte korporasi. Saya tidak lakukan itu. You tell me what have been discussed with president, dan saya akan buat draft yang lindungi kepentingan republik," katanya.