Sabtu, 20 September 2025

Pemilu 2019

Megawati: Kalau tak Diberi Hak Memilih, Protes Boleh, Mengadu Boleh

Megawati Soekarnoputri, meminta para kadernya untuk berani bersuara bila ada petugas pemilihan yang tak memberikan hak pilih kepada warga negara.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ketika melakukan konsolidasi internal di Banten, yang dilangsungkan di Gedung DPD PDI Perjuangan, Serang, Banten, Senin (15/4/2019). TRIBUNNEWS.COM/FRANSISKUS ADHIYUDA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meminta para kadernya untuk berani bersuara bila ada petugas pemilihan yang tak memberikan hak pilih kepada warga negara.

Megawati menyebut, warga negara memiliki hak untuk memilih saat pemilu, dan berkewajiban untuk tidak golput.

Semua hak dan kewajiban itu sudah diatur dalam Konstitusi yakni UUD 1945.

"Kalau memang masyarakat punya animo memilih, sudah mendaftar untuk mencoblos, ya harusnya dikasih. Tak usah banyak alasan," kata Megawati, Senin (15/4/2019).

Dihadapan para kader PDIP, Megawati mengingatkan agar benar-benar memahami aturan yang sudah ditetapkan dari Konstitusi hingga tingkat peraturan KPU.

Baca: Kisah di Balik Taruhan 1 Ha Tanah, Hendrik Pendukung Capres 01 dan Pamannya Pendukung Capres 02

"Setiap warga negara punya hak yang sama di mata hukum. Jadi kalau tak diberi hak memilih, protes boleh, mengadu boleh. Saya lihat kemarin di Sydney, di Hong Kong, laporkan saja," ucap Megawati.

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ketika melakukan konsolidasi internal di Banten, yang dilangsungkan di Gedung DPD PDI Perjuangan, Serang, Banten, Senin (15/4/2019). TRIBUNNEWS.COM/FRANSISKUS ADHIYUDA
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ketika melakukan konsolidasi internal di Banten, yang dilangsungkan di Gedung DPD PDI Perjuangan, Serang, Banten, Senin (15/4/2019). TRIBUNNEWS.COM/FRANSISKUS ADHIYUDA (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

"Saya katakan, untuk apa kita masuk parpol kalau tidak membela kebenaran?" lanjutnya.

Hal itu disampaikan Megawati ketika melakukan konsolidasi internal di Banten, yang dilangsungkan di Gedung DPD PDI Perjuangan, di Kota Serang.

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan pihaknya memang mendorong agar hak memilih dan dipilih yang dijamin Konstitusi benar-benar dilaksanakan.

"Siapapun warga negara yang punya hak memilih harus diberikan. Bila C6 (formulir undangan) tak diberikan karena ada yang mengerahkan RT/RW melakukan demikian, maka warga bisa datang dengan hanya membawa KTP," kata Hasto Kristiyanto.

Seluruh kader PDIP diminta untuk bersatu padu dengan parpol Koalisi Indonesia Kerja untuk bersama-sama mengawasi jalannya pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada 17 April.

"Selain itu, bagi para ibu, siap-siap membuat dapur umum, menyediakan nasi bungkus dan makanan, minuman, kepada kader kita yang bertugas sebagai saksi," jelas Hasto Kristiyanto.

Kristiyanto memaparkan pada saat masa kampanye kemarin pun, PDIP menyediakan dapur umum.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan