Rabu, 10 September 2025

Pilpres 2019

Jangan ada yang Ancam-ancam Pakai People Power

“Melihat kondisi situasi yang saat sekarang seperti ini, perlu adanya pertemuan tingkat para elite, agar yang di bawah itu menjadi tenang

ISTIMEWA
Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko dan Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko memastikan pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto hanya menunggu waktu yang tepat. Rencana pertemuan keduanya ini sebagai upaya rekonsiliasi paska gelaran Pemilu Presiden 2019.

“Ada saatnya, ya (Pertemuan Jokowi dan Prabowo). Kita akan menunggu saat yang tepat,” kata Moeldoko diacara sukuran kemenangan Jokowi-Kiai Maruf di DPP Projo, Senin (22/4/2019) malam.

Kepala Staf Kepresidenan itu pun mengatakan, pertemuan para elit politik sebagai bentuk upaya rekonsiliasi sangat diperlukan. Mendinginkan suasana di tengah masyarakat pascapemungutan suara Pemilu serentak 2019.

“Melihat kondisi situasi yang saat sekarang seperti ini, perlu adanya pertemuan tingkat para elite, agar yang di bawah itu menjadi tenang,” ujar Moeldoko.

Baca: Jengkel Dibohongi, Rocky Pertanyakan Integritas Ratna Sebagai Aktivis

“Untuk itu maka para elite perlu untuk berkomunikasi sehingga yang di bawah itu tidak seperti saat ini, perlu kita dinginkan kembali,” tegasnya.

Baca: Lemhannas Minta KPU Perbaiki Kesalahan, Ajak Rakyat Awasi Secara Independen

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi menyatakan hasil keputusan resmi dari KPU mengenai hasil Pilpres 2019 masih menunggu hingga 22 Mei 2019. Akan tetapi masih bertebaran mengenai hasilnya yang harus segera di luruskan.

"Pasangan Jokowi- Amin dipastikan memperoleh mandat rakyat dengan perolehan 55, 4%. Hitungan real count internal kami seperti itu. Tapi kami menghormati keputusan dan ketetapan KPU hingga batas waktu di tetapkan, " ujar Budi Arie Setiadi.

"Demokrasi harus terus berlanjut. Jangan ada yang ngancam- ngancam pakai Poeple Power. Memangnya kita nggak bisa Poeple Power? Jangankan Poeple Power, revolusi pun kami siap untuk membela NKRI dan rakyat," Budi Arie mengingatkan.

Negara ini, tegasnya adalah hasil produk Revolusi. Kemerdekaan bangsa ini, lanjutnya lagi adalah anak kandung dari gerakan rakyat . Dan hampir seluruh aktivis yang dibelakang Jokowi- Kiai Maruf Amin, katanya lagi adalah anak kandung reformasi yang lahir dari pergolakan dan arus besar perubahan bangsa.

"Jangan main gertak dan ngancam- ngancam. Kami tidak akan gentar dan tak pernah takut dengan intimidasi dan teror," ujar Budi.

Baca: UPDATE Real Count Pilpres Versi KPU Siang Ini 12.00 WIB : Jokowi-Maruf 55.11% , Prabowo-Sandi 44.89%

"Kami siap kepung dan menduduki KPU jika keputusan rakyat di selewengkan dan di rampok. KPU harus independen, transparan dan profesional. Mari kita kawal bersama, " pungkas Budi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan