Sabtu, 16 Agustus 2025

Pilpres 2019

Tagar AbaikanPrabowo Trending Topic No 1 Twitter, Laporan BPN Cuman Bawa Bukti Print Out Berita

Tagar AbaikanPrabowo (#AbaikanPrabowo) muncul di trending topic Twitter berdasarkan pantauan Tribun Jabar pada Senin (20/5/2019) pukul 16.00 WIB.

Editor: Sugiyarto
Kolase Tribun Jabar/Twitter/Instagram @prabowo
tagar AbaikanPrabowo jadi nomor satu trending topic, diduga terkait ditolaknya laporan BPN oleh Bawaslu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tagar AbaikanPrabowo (#AbaikanPrabowo) muncul di trending topic Twitter Senin (20/5/2019) pukul 16.00 WIB.

Berdasarkan pantauan Tribun Jabar Tagar tersebut menjadi ramai dibicarakan netizen diduga terkait ditolaknya laporan BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno oleh Bawaslu.

Sebelumnya, tagar AbaikanPrabowo menduduki posisi kedua di bawah tagar terkait serial film Game of Thrones.

Namun, posisinya naik di posisi satu trending topic. Sebanyak 34.300 cuitan mencantumkan tagar AbaikanPrabowo.

Beberapa cuitan menyinggung laporan BPN Prabowo Subianto- Sandiaga Uno yang ditolak oleh Bawaslu.

.

tagar AbaikanPrabowo jadi trending topic (Capture Twitter)

Melansir dari Kompas.com, Bawaslu menyatakan menolak untuk menindaklanjuti laporan BPN soal dugaan pelanggaran Pemilu secara terstruktur, sistematis, dan masif yang dilakukan oleh paslon nomor urut 01 Jokowi- Maruf Amin.

Keputusan tersebut dibacakan pada sidang dugaan pelanggaran pemilu yang digelar di kantor Bawaslu.

"Menetapkan, menyatakan laporan dugaan pelanggaran administratif pemilu terstruktur, sistematis, masif tidak dapat diterima. Demikian diputuskan pada rapat pleno Bawaslu," kata Ketua Bawaslu Abhan saat membacakan putusan di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019).

Laporan tersebut ditolak oleh Bawaslu lantaran barang bukti yang dibawa BPN tidak cukup medukung.

.
Prabowo Subianto dan mantan isterinya, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto makin lengket (Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com)

Bawaslu menyatakan bukt yang dibawa oleh BPN tak menunjukkan adanya dugaan pelanggaran pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif yang dilakukan oleh terlapor.

BPN hanya membawa barang bukti berupa print out berita online.

"Bahwa barang bukti print out berita online tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus didukung dengan alat bukti lain berupa dokumen, surat, ataupun video yang menujukkan adanya perbuatan masif yang dilakukan oleh terlapor yang terjadi paling sedikit di 50 persen dari jumlah daerah provinsi di Indonesia," ujar anggota Bawaslu, Ratna Dewi Pettalolo, dalam sidang.

Oleh karena itu, Bawaslu menyatakan bahwa kasus dugaan pelanggaran pemilu yang dilaporkan oleh BPN telah selesai.

Sebelumnya, Direktur Advokasi dan Hukum BPN Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, Saufmi Dasco Ahmad mengatakan memiliki bukti pelanggaran pemilu berupa penggunaan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk pemenangan salah satu calon.

"Yang pada pokoknya adalah penggunaan ASN bagi pemenangan capres sehingga tadi sudah dilaporkan dan sudah diterima oleh Bawaslu RI pada pukul 11 siang tadi," katanya.

Ia juga mengatakan Ketua BPN Djoko Santoso dan Sekretaris BPN Hanafi Rais akan melaporkan lima dugaan pelanggaran pemilu.

Namun, pada Jumat (10/5/2019), BPN hanya menyampaikan satu laporan ke Bawaslu.

"Melaporkan salah satu dari materi yang dilaporkan. Jadi ada lima laporan yang akan dilaporkan. Tapi hari ini baru satu," kata Dasco.

Ketum PAN Ucapkan Selamat

Zulkifli Hasan menjadi sorotan atas tindakannya terhadap paslon 01.

Ia terekam kamera menjabat tangan Maruf Amin sambil mengucapkan selamat terkait Pilpres 2019.

Kemudian, ketum PAN itu langsung memeluk Maruf Amin.

"Selamat Pak Kiai, selamat. Sudah saya bilang tadi, walaupun nanti tanggal 22, saya sudah ucapkan selamat tadi," kata Zulkifli Hasan dalam video berita Kompas TV.

Momen ini terjadi saat keduanya bertemu di acara buka bersama, Minggu (19/5/2019).

Kepada awak media, Zulkifli Hasan mengaku, akan menanti hasil resmi pengumuman dari KPU pada 22 Mei mendatang terkait Pilpres 2019.

"Ya nanti kita tunggu tanggal 22. Siapa pun nanti setelah hasil manual. Yang belum ada hak, bisa ke Mahkamah Konstitusi," ujarnya.

Ia mengaku, siapa pun yang terpilih menjadi pemimpin negara, bisa kembali mempersatukan bangsa Indonesia.

"Yang penting yang menang itu siapa buat saya, yang bisa menjalin kembali merah putih, yang bisa menjadi bapak bangsa mempersatukan kita," kata Zulkifli Hasan.

Berdasarkan penilaiannya, perpecahan akibat Pilpres 2019 terlihat kentara di kalangan masyarakat.

Hal itulah yang membuat Zulkifli Hasan menaruh harapan agar presiden terpilih bisa menyatukan kembali dua kubu yang terpecah.

"Kita yang sekarang kelihatan belahnya itu, kita harap nanti yang terpilih dapat menjadi bapak bangsa yang memilih maupun tak memilih bisa merekat kita kembali. Tugas kia sekarang untuk membangun agar Indonesia maju dan jaya, rakyatnya sejahtera," katanya.

Di sisi lain, Maruf Amin tampak tersenyum lebar saat diberikan selamat oleh pihak dari kubu seberang.

Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Maruf Amin usai menghadiri acara buka puasa bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Maruf Amin usai menghadiri acara buka puasa bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Tak hanya itu, ia pun memberikan pujian atas sikap Zulkifli Hasan yang memberikan ucapan selamat padanya.

"Mestinya pemimpin ya begitulah. Artinya memberikan pengakuan terhadap apa yang terjadi, suka atau tidak suka," kata Maruf Amin.

Ia memandang, sikap Zulkifli Hasan mencerminkan negarawan yang dewasa.

"Walaupun (belum 22 Mei) itu luar biasa itu, belum 22 Mei sudah mengucapkan. Ini kita sangat menghargai sikap beliau, negarawan dewasa. Kita harapkan semua bisa bersikap seperti itu positif," kata Maruf Amin.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul #AbaikanPrabowo No 1 Trending Topic, Laporan BPN Ditolak Bawaslu, Cuma Bawa Bukti Print Out Berita

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan