Selasa, 12 Agustus 2025

Pilpres 2019

Soal Aksi 22 Mei, Jokowi Sebut akan Tindak Tegas Perusuh, Prabowo Imbau untuk Tak Lakukan Kekerasan

Soal aksi 22 Mei 2019, Jokowi sebut akan menindak tegas para perusuh. Sementara Prabowo mengimbau pada semua pihak agar tak lakukan kekerasan fisik.

Editor: Daryono
Instagram @jokowi/@prabowo
Soal aksi 22 Mei 2019, Jokowi sebut akan menindak tegas para perusuh. Sementara Prabowo mengimbau pada semua pihak agar tak lakukan kekerasan fisik. 

Soal aksi 22 Mei 2019, Jokowi sebut akan menindak tegas para perusuh. Sementara Prabowo mengimbau pada semua pihak agar tak lakukan kekerasan fisik.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan menindak tegas pelaku kericuhan sesuai hukum yang berlaku.

Rabu (22/5/2019) sekitar pukul 16.30 WIB, Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto melakukan konferensi pers di Istana Bogor terkait Pilpres 2019.

Di awal konferensi pers, Jokowi mengaku menghargai tindakan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang telah membawa sengketa Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saya menghargai Pak Prabowo-Sandi yang telah membawa sengketa Pilpres kemarin ke MK," ujar Joko Widodo di Istana Bogor, Rabu (22/5/2019).

Baca: Pertemuan Zulkifli Hasan dengan Jokowi Tak Membahas soal BPN, TKN, atau Koalisi

Tak hanya itu, Jokowi juga mengingatkan agar semua saling menghormati dan menghargai satu sama lain, terlebih di bulan Ramadan yang penuh berkah.

Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan ia membuka diri kepada siapapun untuk bekerja sama membangun Indonesia.

Namun, ia juga akan menindak tegas pada siapapun yang menganggu keamanan dan proses demokrasi, terutama perusuh.

"Saya membuka diri kepada siapapun, untuk bersama-sama, untuk bekerja sama membangun negara ini, memajukan negara ini."

"Tetapi, saya juga tidak memberikan toleransi kepada siapapun juga yang akan mengganggu keamanan, yang akan menganggu proses-proses demokrasi, dan yang menganggu persatuan negara yang amat kita cintai ini, terutama perusuh-perusuh," jelas Jokowi di hadapan awakmedia, seperti disiarkan KompasTV.

Ia menambahkan tidak akan memberikan ruang bagi para perusuh dan akan menindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Tidak ada pilihan. TNI dan Polri akan menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," katanya.

Jokowi juga mengungkapkan saat ini situasi masih terkendali dan meminta masyarakat supaya tak perlu khawatir.

Di akhir pidatonya, Jokowi mengajak masyarakat Indonesia untuk merajut kembali persatuan.

"Situasi masih terkendali, masyarakat tidak perlu khawatir."

Baca: Politikus Demokrat: Pak Jokowi dan Pak Prabowo Bertemulah. . .

"Dan saya mengajak mari kita merajut kembali persatuan kita, merajut kembali persaudaraan kita, merajut kembali kerukunan kita."

"Karena Indonesia adalah rumah kita bersama," tutupnya.

Di sisi lain, Prabowo Subianto juga menggelar konferensi pers bersamaan dengan Joko Widodo di kediamannya di Jalan Kertanegara.

Didampingi Sandiaga Uno, Prabowo mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya enam korban akibat kerusuhan yang terjadi di sekitar gedung Bawaslu pada Selasa (21/5/2019) malam hingga Rabu (22/5/2019) dini hari.

"Kami mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya enam orang dan terlukanya ratusan masyarakat yang menajdi korban kekerasan pada malam hari dan dini hari," ucap Prabowo.

Ia juga mengimbau pada semua pihak agar menahan diri supaya tidak melakukan kekerasan fisik.

Alasannya adalah karena Prabowo Subianto merasa khawatir persatuan Indonesia sulit dirangkai kembali.

"Oleh sebab itu, saya mengimbau kepada seluruh pihak masyarakat yang menyampaikan aspirasinya, pihak kepolisian, pihak TNI, dan semua pihak untuk mehahan diri agar tidak melakukan kekerasan fisik," tuturnya.

Pertemuan Zulkifli Hasan dengan Jokowi

Pertemuan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tak membahas soal koalisi.

Baca: Bila Jokowi dan Prabowo Bertemu, Keakuran Mereka Dapat Diikuti Para Pengikutnya

Pada Rabu (22/5/2019) sekita pukul 13.05 WIB, Jokowi menerima kedatangan Zulkifli Hasan di ruang kerjanya di gedung utama Istana Bogor.

Dalam pertemuan tertutup tersebut, keduanya membahas dinamika pasca Pilpres 2019.

Zulkifli menjelaskan dirinya dan Jokowi sama sekali tidak membicarakan soal BPN, TKN, atau bahkan koalisi.

Ia menemui Jokowi sebagai Ketua MPR.

"Saudara-saudara jadi kita tidak membahas sama sekali soal BPN, TKN, tidak. Apalagi soal koalisi, enggak," ujar Zulkifli Hasan di Istana Bogor, Rabu (22/5/2019), seperti dikutip Tribunnews dari KompasTV.

"Memang sejak tadi saya lebih banyak sebagai Ketua MPR."

"MPR itu yang saya sampaikan yang paling penting, Indonesia ini menang kalau kita mampu menjahit kembali Merah Putih," tambahnya.

Lebih lanjut, Zulkifli menyebutkan bahwa kemenangan Indonesia yang sebenarnya adalah jika bisa merajut kembali seluruh masyarakat yang menurutnya sudah agak menjauh.

"Ini nggak main-main. Yang harus kita bisa rajut kembali, harus kita bisa jahit kembali, harus kita persatukan kembali."

"Barulah itu namanya Indonesia menang," tuturnya.

Baca: Pemerintah AS Sampaikan Selamat Atas Terpilihnya Presiden Jokowi dan KH Maruf Amin

Menurut Zulkifli, hal tersebut bisa diwujudkan dengan cara dialog dan damai seperti yang ia lakukan saat ini, yakni menemui Joko Widodo.

"Dengan cara apa? Dengan cara damai, dialog, saudara-saudara."

"Dan tentu silaturahim seperti ini," katanya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan