Calon Presiden 2014
Banyak Buruh Migran Tidak Bisa Memilih, Partisipasi di Taipei Sangat Rendah
Dari total jumlah pemilih yang mencapai 203.665 pemilih, jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya hanya 68.964 pemilih atau 33,63 persen.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan data yang disampaikan Panitia Pemilih Luar Negeri Taipei, Taiwan, tingkat partisipasi WNI yang menggunakan hak pilihnya saat pemungutan suara pemilihan umum presiden dan wakil presiden sangat rendah.
Dari total jumlah pemilih yang mencapai 203.665 pemilih, jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya hanya 68.964 pemilih atau 33,63 persen.
Petugas PPLN menerangkan bahwa banyak kendala yang mereka temukan di lapangan. Antara lain, pelayanan di sana adalah bentuk distrik sehingga akses pemilih, 85 persen adalah buruh migran, mengalami kendala.
Selain itu, pemilih yang didominasi buruh migran tersebut kesulitan untuk memberikan hak suaranya karena tidak mendapat izin keluar dari majikannya.
"Mereka agak susah keluar. Hanya bisa keluar satu bulan sekali, ujar petugas PPLN tersebut di KPU, Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Selain itu, kata dia, banyak surat suara yang dikirimkan via pos ditahan oleh supervisor tempat perusahaan mereka bekerja. Sementara penyebab lain adalah banyak surat suara tidak sampai karena para buruh migran tersebut ternyata tidak berdomisili sesuai dengan alamat resmi dia yang dikeluarkan badan resmi Taiwan.
Penyebabnya, banyak agensi tenaga kerja di Taipei yang nakal. Mereka tetap memasukkan buruh migran menjadi 'care taker' atau pembantu padahal tidak memenuhi syarat.
Salah satu syarat agar rumah tangga bisa mendapat care taker adalah keluarga tersebut memiliki dua orang anak dan kedua orangtuanya bekerja. Agensi nakal tersebut tetap memasukkan buruh migran Indonesia menjadi caretaker walau keluarga tersebut tidak memenuhi syarat sehingga banyak surat suara tidak sampai.
"Banyak buruh migran Indonesia yang tidak berada di Taiwan. Data sudah valid tapi ada praktik-praktik tidak baik agency buruh di sana," kata petugas tersebut.
Sekedar informasi, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 17.525 suara sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memperoleh 68.964.
Sementara jumlah Daftar Pemilih Tetap berjumlah 202.507, DPK 314 pemilih, sementara Dpktb berjumlah 844 pemilih dan jumlah pemilih totalnya adalah 203.665
Suara sah berjumlah 65.217 suara dan suara tidak sah mencapai 3.747. Total jumlah suara sah dan tidak sah mencapai 68.964.