Jumat, 19 September 2025

Pilpres 2019

Yenny Wahid Sebut Dukungan Warga Nahdliyin Tidak Akan Utuh dalam Pilpres 2019

"Dari dulu suara warga Nahdliyin tak pernah utuh hanya salah satu calon. Jadi warga NU mempunyai proses sendiri dalam membuat keputusan,"

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Glery Lazuardi
Zannuba Arrifah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan warga Nahdliyin dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019 tidak akan utuh diberikan kepada pasangan bakal calon presiden-calon wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin ataupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Zannuba Arrifah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid.

Baca: Ketika Vladimir Putin Menunjukan Kepiawaiannya Berdansa di Acara Pernikahan Menlu Austria

"Dari dulu suara warga Nahdliyin tak pernah utuh hanya salah satu calon. Jadi warga NU mempunyai proses sendiri dalam membuat keputusan," ujar Yenny Wahid, ditemui di Halaman Masjid Jami' Nurul Islam Koja, Minggu (19/8/2018).

Melihat ke belakang, dia menjelaskan, suara warga Nahdliyin tidak pernah utuh diberikan kepada satu pasangan calon presiden-wakil presiden.

Bahkan, pada saat almarhum Hazim Muzadi maju dalam Pilpres 2004.

Baca: Musik Reggae Dinilai Bisa Dijadikan Alat Kampanye untuk Menggaet Kalangan Milenial

Ketua Umum PBNU selama dua periode pada 1999–2010 tersebut ketika itu didapuk sebagai calon wakil presiden dari Megawati Soekarnoputri, ketua umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Dalam ajang pilpres itu, selain Megawati-Hasyim, ada empat pasangan kontestan lainnya, yaitu SBY-JK, Wiranto-Salahuddin Wahid, Amien Rais- Siswono Yudo Husodo, dan Hamzah Haz-Agum Gumelar.

"Dari dulu itu kita lihat sejarah NU saja, bahkan ketika salah satu tokoh NU ikut dalam kontestasi politik KH Alm. Hasyim Muzadi pun suara warga NU tak bulat," kata dia.

Baca: Romahurmuziy Sebut Calon Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Seorang Tokoh Senior

Pada saat ini, dia menjelaskan, kader NU sudah tersebar di berbagai partai politik.

Sehingga, terdapat dua pasangan di Pilpres 2019 itu membuat dukungan akan terbelah.

"Warga NU di banyak partai, warga NU ada di PPP, PKB, Golkar, Demokrat, Gerindra, dimana-mana. Jadi otomatis warga NU di PKB, PPP, Golkar, Nasdem, kemungkinan besar akan coblos Pak Jokowi-KH. Ma'ruf Amin, sedang warga NU yang di Gerindra otomatis akan coblos ke Pak Prabowo," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan