Pilpres 2019
Dahnil Anzar: Pak Jokowi Penting Tabok yang Suka Kriminalisasi
Menurut Dahnil, alih-alih menabok pihak yang suka melakukan menyebarkan isu hoaks PKI, sebaiknya Jokowi menabok pihak yang sering mengkriminalisasi.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyindir pernyataan Presiden Joko Widodo yang ingin menabok penyebar isu hoaks tentang dirinya.
Menurut Dahnil, alih-alih menabok pihak yang suka melakukan menyebarkan isu hoaks PKI, sebaiknya Jokowi menabok pihak yang sering mengkriminalisasi.
"Saya sepakat loh, Pak Jokowi penting menabok mereka-mereka yang suka melakukan kriminalisasi, Pak Jokowi harus menabok mereka-mereka yang mengambil rente impor," ujar Dahnil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Menurut Dahnil, sebaiknya Jokowi tidak hanya keras dalam berkata-kata tapi juga dalam bersikap. Menurut Dahnil yang harus ditabok adalah kriminalisasi.
"Bagus, saya pikir jangan cuma didalam diksi yang keras, tapi keras dalam sikap itu penting. Jadi, kriminalisasi tabok, tabok dalam makna tanda kutip hentikan, nah itu penting tuh. Sehingga kalau begitu baru tuh korelasi antara pilihan kata dengan tindakan itu bersesuaian," tutur Dahnil.
Baca: Angkutan Umum Meledak di Lapangan Promoter Ditlantas Polda Metro Jaya, Ada Apa?
Jokowi geram soal hoaks dirinya anggota PKI. Disampaikan saat Jokowi berpidato dalam acara pembagian sertifikat lahan kepada 1.300 warga di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, yang dihelat di Tenis Indoor Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (23/11/2018).
"Presiden Jokowi itu dibilang, anggota PKI. Kalau enggak percaya lihat media sosial," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, isu itu tidak masuk logika. Sebab PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang pada tahun 1965/1966. Sementara, Jokowi lahir tahun 1961. Artinya, saat PKI dibubarkan, Jokowi baru berusia 4 tahun.
"Mana ada anggota PKI balita," kata Jokowi yang disambut tawa peserta acara.
Tak hanya sebatas isu, tersebar pula foto Ketua Umum PKI DN Aidit yang sedang berpidato dan di depan podium dan ada sosok yang disebut sebagai Jokowi. Jokowi mengatakan, foto itu adalah dokumen dari sejarah yang diambil tahun 1955 di mana ia belum lahir.
"Saya belum lahir tapi sudah ada di situ. Gimana kita ini enggak... Mau saya tabok tapi orangnya di mana," ujar Jokowi yang kembali disambut riuh peserta acara.