Pilpres 2019
Kubu Jokowi: Prabowo Coret Caleg Mantan Koruptor Saja Tidak Berani
Hasto Kristiyanto menilai, peryataan Prabowo Subianto soal korupsi di Indonesia seperti kanker stasium empat tidak menunjukan konsistensi.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekertaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menilai, peryataan Prabowo Subianto soal korupsi di Indonesia seperti kanker stasium empat tidak menunjukan konsistensi.
Hasto menyebut, ketidak konsistenan Prabowo lantaran sebagai Ketua Umum Partai Gerindra banyak meloloskan mantan koruptor untuk menjadi calon anggota legislatif dalam Pemilu 2019.
"Diluar negeri beliau bicara seperti itu tapi memanage Gerindra, pak Prabowo engga berani mencoret mereka yang punya masalah-masalah hukum (mantan napi korupsi)," kata Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2018).
Baca: Respons Anies Baswedan Sikapi Kritik Sejumlah Anggota DPRD DKI Terkait Rendahnya Serapan Anggaran
Sekjen PDI Perjuangan ini melihat ada perbedaan antara sikap dan peryataan Prabowo dalam acara 'The World in 2019 Gala Dinner' yang diselenggarakan oleh majalah The Economist di Hotel Grand Hyatt Singapura pada Selasa (27/11/2018) lalu.
"Jadi orang melihat beda antara retorika dan sebuah tindakan nyata. Ini yang kami sayangkan, mencoret caleg-caleg (mantan) korupsi saja pak Prabowo saja tidak bisa," kata Hasto.
Hasto turut menyindir masa Odre Baru dibawah kepemimpinan Soeharto dimana Prabowo merupakan menantunya.
Baca: Ukraina Desak NATO Kerahkan Kapal Perang di Tengah Konflik dengan Rusia
Kekuasaan Soeharto, kata Hasto, digunakan untuk korupsi 'stadium' sebelumnya.
"Bagaimana stadium sebelumnya zaman pak Harto, ketika seluruh kekuasaan dipakai untuk kroni-kroninya dan pak Prabowo termasuk keluarga yang saya yakin mendapatkan manfaat dari situ," jelas Hasro.
Selain itu, Hasto turut menyangkan peryataan Prabowo sebagai calon pemimpin yang tidak menunjukan martabat bangsa di hadapan forum Internasional.
Baca: Warga Suriah yang Terjebak di Bandara Kuala Lumpur Selama 7 Bulan Akhirnya Bebas
"Apapun namanya pemimpin itu tugasnya harus berpolitik dengan bangga terhadap tanah airnya, membangun martabatnya. Tidak bisa, diluar cerita tentang hal yang kurang pas untuk disuarakan apalagi oleh calon presiden, sehingga yang penting desainnya," kata Hasto.