Penjelasan Cawapres Sandiaga Uno tentang Pemindahan Markas Tim Pemenangan ke Kota Solo
“Kami akan menawarkan perubahan konsepsi ekonomi seperti menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pemberdayaan UMKM"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno berharap kehadiran markas pemenangan BPN (Badan Pemenangan Nasional) Prabowo Subianto-Sandiaga di Jawa Tengah tak dianggap sebagai ancaman.
Sebelumnya Sandiaga mengatakan dirinya akan memindahkan markas dari Jakarta ke Jawa Tengah sebagai strategi merebut suara di wilayah tersebut setelah pada Pemilu 2014 Prabowo kalah telak dari Joko Widodo.
Hal itu disampaikan Sandiaga menyadari bahwa wilayah Jawa Tengah adalah lumbung suara bagi PDI Perjuangan, partai yang mengusung Jokowi, terutama di wilayah Solo, di mana salah satu markas Sandiaga akan beroperasi.
“Kami akan menawarkan perubahan konsepsi ekonomi seperti menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), dan beberapa pembaruan prioritas ekonomi,” jelasnya.
Baca: Defisit Neraca Perdagangan RI Semakin Lebar, Sandi: Sri Mulyani Butuh Pemimpin Tegas Seperti Prabowo
“Oleh karena itu harapan kami jangan disikapi sebagai ancaman keterusikan, tetapi bagian dari pesta demokrasi yang disikapi dengan penuh kegembiraan,” ucap Sandiaga di Jakarta, Senin (17/12/2018).
Baca: Disebut Gunakan Pengaruh Politik untuk Lancarkan Bisnis Batubaranya, Ini Tanggapan Menteri Luhut
Sandiaga menegaskan bahwa pemindahan markas pemenangan itu akan dilakukan pada Januari 2018.
Mantan wakil gubernur Jakarta itu mengatakan salah satu faktor yang membuat pihaknya mengambil keputusan memindahkan markas ke Jawa Tengah adalah besarnya animo masyarakat di sana kepada program Prabowo-Sandi.
“Karena Jawa Tengah perlu mendapat sentuhan dan animo relawan besar sekali agar saya menghabiskan waktu ke pedesaan-pedesaan di sana,” pungkasnya.