Selasa, 2 September 2025

Pilpres 2019

Pengamat: Jokowi dan Prabowo Sama-sama Perjuangkan Trisakti Soekarno

Konsep Trisakti Bung Karno itu tersebut tercermin dalam visi-misi kedua pasang capres-cawapres ini.

Editor: Johnson Simanjuntak
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Sebar Hoaks Jelang Debat: Siapa Untung, Siapa Buntung?' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno teryata sama-sama memperjuangkan terlaksananya konsep Trisakti yang dibuat proklamator RI, Soekarno di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Konsep Trisakti Bung Karno itu tersebut tercermin dalam visi-misi kedua pasang capres-cawapres ini.

Hal itu disampaikan Analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Sebar Hoaks Jelang Debat: Siapa Untung, Siapa Buntung?' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

"Kalau merujuk visi-misi (keduanya) ada satu irisan penting antara visi-misi Jokowi dan Prabowo di sisi lain. Bahwa keduanya berusaha memperjuangkan Trisaktinya Soekarno," kata Arif.

Arif mengatakan, selama ini ada penggiringan persepsi masyarakat seolah terbentuk garis yang membelah dua kubu pendukung paslon tentang ide-ide besar capres-cawapres yang didukungnya.

Padahal, lanjut Arif, jika dilihat kedua visi-misi paslon pada dasarnya sama.

Baca: Pil Kuat Buat KPK Agar Lebih Perkasa Berantas Korupsi dan Hadapi Teror

"Sementara selama ini ada garis diametrikal yang membelah dua kubu seolah pandangannya secara diametrikal berlawanan, tapi ternyata enggak. Ada irisan penting, itu tadi Trisakti," jelas Arif.

Meski begitu, ia melihat penjabaran Trisakti Bung Karno itu lebih detail diperlihatkan Jokowi-Ma'ruf ketimbang Prabowo-Sandi.

Terlebih, Jokowi yang merupakan petahana telah bergerak pada tataran pelaksanaannya.

"Sementara program aksi Prabowo lebih sederhana," ungkap Arif.

Untuk itu, ia berharap debat kandidat capres-cawapres yang akan digelar pada 17 Januari 2019 mendatang dapat meyakinkan pemilih loyal masing-masing calon.

Debat, lanjut Arif, juga diharapkan dapat meyakinkan undecided voters untuk memilih di antara dua pasangan calon.

"Kalau dua paslon tidak melakukan perubahan radikal terhadap model kampanyenya, saya tidak terlalu yakin bahwa pemilih yang lebih rasional akan teryakinkan," pungkasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan