Minggu, 21 September 2025

Pilpres 2019

Pengamat: Prabowo Tak Punya Narasi Baru Selama Debat Pertama

Adi juga mengatakan, terlalu terburu-buru bila menilai peningkatan elektabilitas hanya dari debat pertama.

Editor: Johnson Simanjuntak
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Pengamat Politik UIN Jakarta, Adi Prayitno. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan, pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin lebih unggul di debat perdana.

Adi menilai, dari aspek pengusaan persoalan pasangan nomor urut 01 ini lebih baik ketimbang pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Prabowo ingin tampil manis tapi tidak tahu apa-apa. Banyak out off context jawabannya. Pak  Prabowo kemarin hanya ingin terlihat manis, tidak kelihatan sangar,” kata Adi kepada wartawan, Jumat (1/2/2019).

Adi mengatakan Prabowo tidak menampilkan karakter sesungguhnya selama debat perdana. Ia menilai Prabowo justru menampilkan ketenangan yang sejatinya tidak pernah dilakukan.

Prabowo, lanjut Adi, terkesan menahan ekpresi sebenarnya yang biasa ditambilkan.

“Prabowo enggak stylis kalau dia ngomongnya tidak berapi-api. Keliatan sekali dia terlalu menahan diri banget, ketika dia ditanya tentang caleg eks koruptor di Gerindra, ketika moderator bilang tidak boleh nanggapin. Keliatan banget dia joget-joget. Itu ekspresi kemarahan yang terpendam sebetulnya. Mestinya dia langsung potong aja moderator. Ini debat kok ini panggung mereka. Moderator hanya mengatur lalu lintas saja,” paparnya.

Adi juga mengatakan, terlalu terburu-buru bila menilai peningkatan elektabilitas hanya dari debat pertama.

Baca: Tanggapi Temuan Bawaslu RI, KPU Sebut Seluruh Kotak Suara Punya Spesifikasi Sama

Sebab, harus juga diakui bahwa debat perdana lalu tidak cukup memuaskan masyarakat, terutama yang belum menentukan pilihan (undecided voter).

“Kalau ukurannya debat saya kira terlampau buru-buru ya, apalagi debat pertama ini dilihat agak sedikit hambar, normatif dan kurang greget,” jelas Adi.

Untuk itu, ia menyarankan seluruh kandidat untuk tampil maksimal. Kedua calon diharapkan saling serang tanpa khawatir dengan dampak elektabilitas.

“Di debat kedua Jokowi dan Pak Prabowo harus tampil orisinil aja. Jokowi apa adanya sampaikan visi misinya,  kalau mau nyerang ya nyerang aja enggak perlu sungkan. Gak perlu takut karena elektabilitas. Begitupun Prabowo,” jelasnya.

Diberitakan, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden pascadebat pertama pilpres 2019 pada 17 Januari lalu.

Hasilnya, baik elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak berubah signifikan, tetapi Jokowi tetap memimpin.

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pasca debat sebesar 54,8 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 31 persen, naik sedikit dari elektabilitas per Desember 2018 sebesar 30,6 persen.

Meski demikian, dari enam dimensi debat capres-cawapres, Jokowi-Ma'ruf disebut menang di 5 dimensi, sedangkan Prabowo-Sandi menang di 1 dimensi. Alhasil skor Jokowi vs Prabowo adalah 5 : 1.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan