Pilpres 2019
Jokowi Gencar Bangun Infrastruktur Demi Pilpres Bukan untuk Rakyat?
Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Jokowi memprioritaskan pemerataan dan untuk tujuan jangka panjang.
Penulis:
Ria anatasia
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama empat tahun pemerintahannya, presiden RI Joko Widodo gencar membangun infrastruktur, mulai dari pembangunan jalan tol, jembatan, pembangkit listrik, pelabuhan, hingga bendungan.
Seiring dengan hal tersebut, sejumlah penilai dikaitkan dengan pembangunan infrastruktur itu, mulai dari disebut untuk agenda Pilpres 2019 mendatang, tidak mengungkan hingga bukan untuk rakyat.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menepis segala pandangan tersebut. Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Jokowi memprioritaskan pemerataan dan untuk tujuan jangka panjang.
"Gini kalau pak presiden membangun hanya orientasi pada pencapaian voter untuk 2019, maka sesungguhnya cukup bangun di Jawa saja tak perlu di luar," kata Moeldoko dalam acara diskusi Pembangunan Infrastruktur di Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Baca: Hasto: Yang Bahaya Kan Genderuwo Politik
"(Di Jawa) populasi lebih besar, nilai perekonomiam lebih cepat tumbuh. Tapi moso iya pemimpin berpikir begitu, harus urus dari ujung ke ujung," tambah dia.
Moeldoko pun tidak setuju bila pembangunan infrastruktur disebut bukan untuk rakyat. Ia mencotohnya dari pembangunan jalan tol, pemerintah juga membuka kesempatan pelaku usaha mikro dan kelas menengah (UMKM) untuk masuk ke rest-rest area.
"Jalan tol baru akan disediakan outlet-outlet pemain UMKM dan ini sudah berjalan sehingga mereka yang dulu dilewati jalan lama merasa tidak ditinggalkan," ucapnya.
Baca: Banyak Pesawat Lion Air Menganggur di Bandara Soekarno-Hatta Gara-gara Sepi Penumpang
Selain itu, dia menepis pandangan pembangunan infrastruktur tidak ciptakan lapangan kerja, membuat BUMN rugi, swasta tidak terlibat hingga pembangunan akan ditunda.
Moeldoko mengatakan, presiden tidak hanya fokus ke pembangunan fisin namun juga pembangunan sumber daya manusia (SDM). Ia menegaskan, pemerintah berupaya menciptakan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia.
"Menurut saya pribadi kalau orang seolah-olaj berpikir miring atas pembangunan infrastruktur adalah orang-orang egois, hanya pikirkan lingkungan sendiri bukan memikirkan jalan-jalan yang dibangun apa trans Kalimantan dan trans Papua," tutur Moeldoko.
Baca: Adi Saputra, Pemuda yang Mengamuk di Serpong Dijerat Pasal Penadahan
"Pak presiden berpikir pemerataan pembangunan harus berjalan Indonesia sentris, bukan Jawa sentris atau Sumatera sentris," pungkasnya.